Pixel Code jatimnow.com

UIN KHAS Jember Serukan Sehari Bebas Polusi demi Selamatkan Bumi

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Sugianto
Nampak mahasiswa UIN KHAS Jember berjalan kaki di area kampus (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Nampak mahasiswa UIN KHAS Jember berjalan kaki di area kampus (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Guna menyelamatkan bumi dan alam semesta, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menyerukan sehari bebas polusi.

"Ini bagian tanggung jawab kita sebagai manusia untuk berkontribusi terhadap kesehatan alam," kata Rektor UIN KHAS Jember Prof Hepni, Senin (2/12/2024).

"Kita tahu, semakin hari lapisan ozon kita semakin menipis, dan itu kalau dibiarkan terlalu lama akan menjadi bahaya bumi kita. Karena ultraviolet menjadi berbahaya bagi planet bumi kita," sambungnya.

Maka dari itu, untuk menciptakan bumi bebas dari polusi, UIN KHAS Jember melaksakan bebas polusi dengan reboisasi atau penanaman bibit pohon di area kampus.

"Reboisasi ini bagian dari sodaqah oksigen bagi manusia. Ini seruan moral untuk kita semua dan memberikan inspirasi tidak saja pada kami, tapi juga pada yang lain," sebutnya.

Hepni mengibaratkan, seperti semut yang menyiram kobaran api, padahal apa yang bisa dilakukan semut sangat kecil dan tidak mungkin dia memadamkan api yang sangat besar.

Baca juga:
DPRD Bangga Kualitas Udara Surabaya Terbaik

"Tetapi semut ingin menegaskan di pihak yang mana, apa kebenaran, apa setuju kebatilan. Apa kita mencintai semesta? atau membiarkan bumi dalam kesengsaraan? Karena ancaman ultraviolet dan itu diawali dengan karbondioksida, polisi dan lain sebagainya," jelasnya.

"Sehingga ini seruan moral, kita memberikan inspirasi kepada yang lain. Kalau umat manusia melakukan seperti ini, tidak mungkin kita akan memberikan kontribusi pendidikan kepada alam semesta," imbuhnya.

Selain reboisasi, UIN KHAS Jember juga membebaskan kampus tanpa kendaraan bermotor, dan itu dilaksanakan seluruh karyawan dan mahasiswa.

Baca juga:
Edukasi Pola Hidup Sehat Dongkrak Kualitas Udara di Lamongan

Bahkan terlihat, nampak civitas akademika dan mahasiswa masuk pintu gerbang berjalan kaki dan tanpa mengendarai kendaraan sepeda motor maupun mobil.

"Ini adalah bentuk dari kampus bebas polusi. Jadi meskipun sehari dalam setahun, ada kegiatan kampus bebas polusi. Itu sebetulnya adalah seruan moral bagi kita bahwa, kalau tidak bisa setiap hari, sekali waktu saja," serunya.

"Kita bisa memberikan kepada alam ini, ketenangan, kedamaian dan bebas dari ancaman polusi kendaraan," tambahnya.