jatimnow.com - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, bersama Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, mendapat sambutan meriah dari warga setibanya di Pendopo Kabupaten Ponorogo usai mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Kedatangan mereka pada Jumat (28/2/2025) malam, disambut dengan penampilan kesenian Reog Ponorogo.
Kang Giri tiba didampingi istrinya, Susilowati Sugiri Sancoko, mengenakan pakaian serasi berwarna putih. Kang Giri tampil dengan sarung dan songkok, sementara Susilowati mengenakan gamis putih dengan jilbab hitam.
Sementara itu, Wakil Bupati Lisdyarita juga mengenakan pakaian putih dipadu celana hitam dan jilbab hitam.
Setibanya di halaman Pendopo, Kang Giri mengikuti tradisi mencuci tangan menggunakan kendi sebelum memasuki area pendopo. Ribuan warga telah menunggu untuk memberikan sambutan hangat, dan suasana semakin hangat saat mereka saling berpelukan.
"Saya tidak menyangka. Saya kira penyambutan akan biasa saja, tetapi ternyata sangat meriah,” ujar Kang Giri.
Dalam kesempatan tersebut, Kang Giri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah mendukungnya selama ini.
Baca juga:
Pulang dari Retret, Ini Oleh-oleh Bupati Ponorogo Kang Giri
“Terima kasih kepada kiai, alim ulama, NU, Muhammadiyah, sahabat, relawan, tim sukses, ketua partai pengusung, anggota DPRD, serta seluruh masyarakat Ponorogo,” ungkapnya.
Kang Giri juga menjelaskan bahwa dirinya dan Bunda Lisdyarita telah dilantik secara resmi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo periode 2025-2030 oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025. Namun, kepulangan mereka sempat tertunda karena adanya tugas retret di Magelang.
“Seharusnya kami langsung pulang, namun karena ada tugas retret, pertemuan dengan teman-teman pun tertunda. Meski begitu, ini tidak mengurangi rasa khidmat saya. Terima kasih atas segala dukungannya,” ungkapnya.
Baca juga:
Sugiri Dilantik Presiden Prabowo sebagai Bupati Ponorogo 2025-2030, Prenn!
Lebih lanjut, Kang Giri menegaskan bahwa kemenangan dalam Pemilihan Kepala Daerah bukan hanya miliknya, tetapi kemenangan bagi seluruh masyarakat Ponorogo.
“Yang menang bukan saya, tetapi rakyat. Khidmat dan joss!” tutupnya.
