Pixel Code jatimnow.com

Disparbud Malang Target 4,3 Juta Kunjungan Wisatawan dengan Travel Pattern

Editor : Zaki Zubaidi  
Pemandangan dari Desa Ngadas, Poncokusumo, Kab. Malang. (Foto: wikipedia)
Pemandangan dari Desa Ngadas, Poncokusumo, Kab. Malang. (Foto: wikipedia)

jatimnow.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang bertekad untuk mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan yang ditargetkan pada tahun 2025. Yakni dipatok sebesar 4,3 juta pengunjung, atau setara dengan target tahun 2024.

Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Purwoto, mengungkapkan bahwa meskipun adanya kebijakan efisiensi anggaran yang mengurangi dana perjalanan dinas dan kegiatan pemerintahan, pihaknya tetap berupaya mempertahankan target kunjungan wisatawan.

Efisiensi anggaran ini sudah mulai dirasakan oleh pelaku wisata. Banyak pemilik penginapan dan hotel yang mengalami pembatalan pesanan kamar dan kegiatan dari pemerintah.

“Sejumlah pengelola hotel dan penginapan melaporkan adanya pembatalan pesanan karena kebijakan efisiensi anggaran. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk mempertahankan jumlah wisatawan,” ujar Purwoto, Minggu (9/3/2025).

Travel Pattern

Untuk itu, Disparbud Kabupaten Malang akan memaksimalkan kunjungan wisatawan dari masyarakat umum, salah satunya melalui program Travel Pattern atau pola perjalanan wisata.

Program ini dirancang untuk menghubungkan berbagai destinasi wisata dalam satu paket perjalanan, yang mencakup tempat wisata, penginapan, dan restoran di Kabupaten Malang.

Baca juga:
JLS Kelok 9 Sumberboto Longsor, Bupati Malang Gercep Tinjau Lokasi

“Dengan Travel Pattern, kami ingin menciptakan paket wisata yang menghubungkan pengunjung ke beberapa destinasi di Malang Timur, mulai dari tempat wisata, penginapan, hingga restoran. Semua elemen pariwisata, termasuk hotel, restoran, dan travel agen, akan bekerja sama dalam program ini,” jelas Purwoto.

Program ini juga berfokus pada pengembangan Travel Pattern di wilayah Malang Timur, yang memiliki sejumlah destinasi wisata menarik, termasuk jalur menuju Gunung Bromo melalui Desa Ngadas, Poncokusumo.

Selama ini, wisatawan yang hendak ke Bromo lebih sering menginap di Kota Malang atau Kota Batu, namun dengan adanya program ini, wisatawan akan diarahkan untuk menginap dan menikmati wisata di Malang Timur.

Baca juga:
Program Pemkab Malang Safari Salat Subuh Keliling, Ini Targetnya

“Selama ini, wisatawan yang menuju Bromo biasanya menginap di Kota Malang atau Kota Batu. Namun, dengan Travel Pattern, kami akan mengarahkan wisatawan untuk menginap dan menikmati wisata di Malang Timur, yang memiliki banyak pilihan tempat makan, penginapan, dan atraksi wisata,” tambahnya.

Melalui program ini, Disparbud Kabupaten Malang berharap dapat mengubah pola perjalanan wisata dan menarik lebih banyak wisatawan untuk mengunjungi berbagai destinasi di Kabupaten Malang, sehingga target kunjungan 4,3 juta pengunjung pada 2025 dapat tercapai.