jatimnow.com - Momen lebaran ketupat dirasakan berbeda oleh padagang Pasar Besar Madiun. Para pedagang tradisional justru menghadapi penurunan pembeli dibandingkan tahun sebelumnya.
Suparti, seorang pedagang yang menjual berbagai olahan, seperti ketupat, lontong, lepet, dan janur, mengungkapkan penjualannya kali ini tidak seperti biasanya.
"Tahun lalu sehari bisa habis ribuan biji, sekarang 1.500 aja belum tentu habis,” ujar Suparti, dilansir Kominfo Kota Madiun, Minggu (6/4/2025).
Ia menjual janur mentah untuk bahan dasar pembuatan ketupat dengan harga Rp8.000 per ikat isi 10. Meski harga tetap, minat pembeli tampak menurun.
"Biasanya kalau sudah masuk minggu Lebaran Ketupat begini malah ramai terus, tapi sekarang masih," tambahnya.
Baca juga:
Keseruan Puluhan Anak Yatim di Sidoarjo Belajar Menganyam Ketupat
Senada dengan Suparti, pedagang lainnya, Nur, yang juga menjajakan lontong dan kupat, membenarkan kondisi tersebut. Dirinya menyebut bahwa tahun lalu bisa beberapa kali restock dalam sehari karena tingginya permintaan.
“Dulu bisa ambil tiga sampai empat kali. Sekali ambil bisa 300 kupat, 200 lontong, 100 lepet. Sekarang ambilnya sekali dua kali saja sudah cukup, belum tentu habis juga,” akunya.
Harga yang ditawarkan para pedagang pun relatif terjangkau. Lontong dan kupat dijual seharga Rp2.000 per biji, sedangkan lepet dibanderol Rp3.500. Meski demikian, daya beli masyarakat belum menunjukkan peningkatan signifikan, bahkan saat lebaran ketupat yang biasanya menjadi puncak permintaan.
Baca juga:
Wagub Jatim Emil Dardak Lebaran Ketupat di Trenggalek
“Dari subuh sampai jam lima sore ya begini saja, nggak seramai biasanya. Tahun lalu jam segini aja sudah rebutan,” kata Nur sambil membereskan dagangannya yang belum terjual.
URL : https://jatimnow.com/baca-76384-pedagang-pasar-besar-madiun-sambat-lebaran-ketupat-sepi