jatimnow.com - Lima mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) mencuri perhatian lewat inovasi unik berupa Boneka Pintar (Intelligence Doll). Boneka ini dirancang untuk membantu mengidentifikasi tingkat depresi pada generasi muda. Inovasi ini mengantarkan mereka lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Muhammad Nur Aufa Habibi, Arya Maulana Al Hakim, Afdal Lunasri, Edbert Fernando, dan Aqila Fayyaza Nur Husna. Tim ini berada di bawah bimbingan Dr. Riries Rulaningtyas, S.T., M.T., dan diketuai oleh Aufa, mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi.
“Selama ini, solusi kesehatan mental kebanyakan berbasis aplikasi. Kami ingin menghadirkan pendekatan yang lebih emosional melalui bentuk fisik yang bisa diajak bicara, yaitu boneka,” ujar Aufa Sabtu (12/7/2025).
Boneka pintar tersebut dilengkapi teknologi deep learning yang dapat menganalisis ekspresi wajah dan suara pengguna. Dari hasil analisis tersebut, sistem dapat mengklasifikasikan tingkat depresi ringan, sedang hingga berat. Tak hanta itu boneka tersebut juga memberikan respons percakapan yang sesuai secara emosional.
“Boneka ini dirancang sebagai teman bicara yang mampu memahami kondisi emosional pengguna, khususnya mereka yang mengalami depresi,” jelasnya.
Penggunaan boneka ini bukan tanpa dasar. Literatur ilmiah menunjukkan bahwa boneka dapat memberikan rasa aman dan nyaman, terutama dalam konteks terapi emosional. Boneka serupa umumnya digunakan dalam penanganan pasien lansia dengan demensia. Tim Unair melihat peluang besar untuk mengadaptasi konsep ini bagi kalangan muda, khususnya Gen-Z yang rawan mengalami tekanan mental.
Baca juga:
Gubernur Khofifah Diperiksa KPK, Guru Besar Unair: Saksi Belum Tentu Terlibat
Setelah dinyatakan lolos pendanaan PKM-KC, tim mengaku tantangan terbesar adalah meningkatkan akurasi sistem deteksi emosi. Mereka tengah merancang pengumpulan data lebih luas dari pasien depresi yang telah terdiagnosis oleh profesional untuk melatih sistem kecerdasan buatan pada boneka.
“Target kami adalah menjadikan Intelligence Doll sebagai solusi nyata, bukan hanya proyek kampus. Kami ingin produk ini bisa masuk pasar dan memberikan dampak sosial,” tambah Aufa.
Meski merupakan pengalaman pertama mereka mengikuti PKM, tim menyambut antusias keberhasilan ini. Mereka berharap inovasi yang tengah dikembangkan dapat memberikan kontribusi dalam penanganan isu kesehatan mental yang kian meningkat di kalangan anak muda.
Baca juga:
Kiprah Mashuri, Alumnus Unair sebagai Peneliti Sastra Interdisipliner di BRIN
“Semoga kelak boneka ini bisa menjadi teman bicara bagi mereka yang merasa sendiri dan tidak tahu harus bercerita ke siapa,” pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-77454-mahasiswa-unair-ciptakan-boneka-pintar-deteksi-depresi