Pixel Codejatimnow.com

Mahasiswa ini Olah Limbah Batu Bara hingga Cangkang Kerang Jadi Beton

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Tim Abhinaya S60 sedang membuat percobaan beton dari bahan daur ulang
Tim Abhinaya S60 sedang membuat percobaan beton dari bahan daur ulang

jatimnow.com - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berinisiatif merancang beton ramah lingkungan dari limbah pembakaran batu bara, limbah sekam padi dan limbah cangkang kerang.

Dalam uji coba pembuatan beton ini, abu terbang (fly ash) atau yang dikenal dengan pulverised fuel ash (PFA) dipilih sebagai alternatif pengganti semen. Limbah hasil dari pembakaran batu bara tersebut mengandung beberapa jenis logam berat, sehingga jika tidak diolah dengan benar dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

"Selain mengurangi biaya pembuatan, penggunaan fly ash mampu itu sekaligus menekan pemanasan global, dikarenakan jika menggunakan semen portland biasa, proses produksinya banyak melepaskan gas karbondioksida yang berdampak pada pemanasan global," tutur salah satu anggota tim, Cita Nanda Kusuma Negari, Selasa (27/11/2018).

Kedua limbah tersebut digunakan sebagai campuran pembuatan beton karena mengandung senyawa kimia yang dapat meningkatkan kekuatan beton.

"Poin utama yang kami tawarkan adalah mendaur ulang limbah menjadi bahan yang memiliki nilai tambah," jelas mahasiswi Teknik Sipil ini.

Cita menjelaskan, ketiga bahan, baik abu terbang, abu sekam, maupun cangkang kerang, banyak mengandung bahan silika dan alumina. Sehingga kandungan silika yang tinggi berperan dalam reaksi hidrasi sekunder beton yang dapat meningkatkan kekuatan beton jangka panjang.

"Mereka bisa bereaksi lama dan dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik beton," kata Cita.

Cita mengakui bahwa hasil yang didapat oleh timnya yang bernama Tim Abhinaya S60 ini membutuhkan usaha keras. Dalam proses pembuatan beton tersebut, tim melakukan berbagai trial and error untuk memastikan bahwa beton benar-benar kuat, salah satunya dengan uji slump.

"Uji tersebut dilakukan untuk menentukan kekakuan campuran beton dalam menentukan tingkat workability-nya," tambahnya.

Beton inovasi yang dirancangnya bersama Patricia Mayang Putri dan Kuntoro Tanoto ini berharap dapat bermanfaat bagi perkembangan industri konstruksi.

Baca juga:
Video: Mahasiswa ITS Merancang Smelter Mini Blast Furnace

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.