Pixel Codejatimnow.com

Mahasiswi ini Ciptakan Aplikasi Belajar 709 Bahasa Daerah di Indonesia

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
Cornelia Natasha menunjukkan aplikasi AkuNusa
Cornelia Natasha menunjukkan aplikasi AkuNusa

jatimnow.com - Tiga mahasiswa Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil mengembangkan aplikasi edukatif yang mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak muda.

Aplikasi yang bernama AkuNusa tersebut dikembangkan Cornelia Natasha, John Harison, dan Ivander William. Aplikasi itu mengajak masyarakat untuk turut melestarikan bahasa daerah.

Ivander, salah satu anggota tim mengungkapkan,  saat ini tercatat sebanyak 709 bahasa daerah di Indonesia. Namun, dari jumlah tersebut sebanyak 139 bahasa sudah terancam punah.

"Globalisasi yang menjamur di kalangan generasi muda Indonesia juga mulai memudarkan bahasa daerah dari kehidupan sehari-hari kita," ungkap Ivander, Kamis (29/11/2018).

Aplikasi sederhana Aku Nusa tersebut dapat digunakan pada telepon pintar atau smartphone. Pada aplikasi ini, terdapat pilihan bahasa daerah dari berbagai pulau di Indonesia. Di setiap pilihan bahasa terdapat materi dan ujian untuk menunjang pembelajaran.

"Materi yang disajikan ini nantinya akan sangat berguna untuk mengerjakan soal ujian. Karena terdapat tiga tingkat pembelajaran, apabila pengguna berhasil mengerjakan ujian dengan nilai minimal 60, pengguna dapat lanjut ke tingkat yang lebih tinggi," jelas mahasiswa asal Medan ini.

Selain itu, imbuhnya, aplikasi AkuNusa juga dilengkapi fitur makanan khas dan tempat wisata daerah guna meningkatkan ketertarikan pengguna dalam menggunakan aplikasi tersebut.

"Generasi muda kini lebih suka yang praktis, tidak bertele-tele. Aplikasi ini akan mempermudah mereka dalam mempelajari bahasa sekaligus budaya daerah dalam satu tempat," tutur mahasiswa angkatan 2016 ini.

Ivander berharap, aplikasi ini dapat meningkatkan minat masyarakat Indonesia dalam mempelajari bahasa daerah.

"Diharapkan pula bangsa Indonesia dapat lebih sadar dengan budaya Indonesia karena itu merupakan identitas mereka," tegasnya.

Kedepan, Ivander bersama teman-temannya berharap aplikasi ini dapat dikombinasikan dengan fitur dan teknologi terbaru. Selain itu dirinya berharap dukungan dari kampusnya untu memperoleh hak paten.

"Misalnya dengan pemakaian suara, karena tiap daerah memiliki dialek yang berbeda," tambah Ivan.

Diketahui, melalui aplikasi AkuNusa tersebut ketiga mahasiswa itu berhasil merebut juara dua dalam kompetisi Multimedia and Game Event 4 (MAGE 4) cabang lomba Application (App).

Baca juga:
Mahaiswa ITS Gagas Modifikasi Aspal dari Limbah Lumpur dan Kelapa Sawit