Pendidikan Jember

Bagian dari program Kemendikbudristek terkait dengan satuan pendidikan aman bencana.

Selama tiga tahun terakhir, Pemkab Jember mengalokasikan Rp30 miliar hingga Rp40 miliar untuk rehat gedung yang rusak setiap tahun.

Meskipun berasal dari almamater yang sama, namun para alumni ini memiliki profesi yang berbeda-beda, mulai dari guru, dosen, peternak, petani, dunia wisata dan sebagainya.

"Kami tidak hanya ingin anak-anak Jember kuliah di dalam negeri. Tetapi juga membuka peluang bagi mereka yang ingin melanjutkan studi di luar negeri, seperti di Timur Tengah atau Tiongkok," tegas Gus Fawait.

"Unej siap bekerja sama dengan Polri khususnya untuk turut serta mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba, khususnya di lingkungan kampus," kata Fendy.

"Kita mendorong saja alumni itu, untuk bisa tumbuh berkembang dan memiliki kesempatan untuk memimpin daerah," ungkap Sarmuji.

"Yang terlintas di benak saya adalah fakta, masih ada kawan-kawan yang untuk ke sekolah memerlukan perjuangan, karena kendala jalan atau fasilitas yang memprihatinkan," jelas Khalfani.

Tidak hanya meningkatkan pengetahuan warga tentang manfaat daun kelor, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi mereka.