Lamongan

Ini bukan hanya program ekonomi biasa, tetapi proyek rekonstruksi sistem ekonomi rakyat dari akar rumput.

Rektor Unisda Lamongan, Muhammad Hafidh Nashrullah menekankan pentingnya forum ini sebagai upaya nyata dalam memperkuat diplomasi akademik antarnegara ASEAN.

Tak hanya perubahan pada selera makan, perubahan karakter siswa juga mulai terbentuk.

Lurah Babat, M. Faris Habsyi mengatakan penemuan ini bermula dari kekhawatiran warga yang lama tak melihat Nenek T selama sepekan terakhir.

Selama perayaan Idul Fitri, angka tersebut melonjak menjadi 300-320 ton per hari.

"Kami sedang menyiapkan bahan-bahan makanan dan memastikan kesiapan para karyawan untuk kembali bekerja," ujar Agustina.

Indonesia, yang selama ini menempatkan ekspor sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi, tiba-tiba harus berhadapan dengan realitas pahit.

Program ini merupakan salah satu upaya untuk memudahkan masyarakat yang melakukan balik mudik.