jatimnow.com - Unjuk rasa yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Malang di Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (13/12/2018), berujung ricuh.
Kericuhan itu akibat para mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPRD mendapat hadangan dari Tim Pengamanan Dalam (Pamdal) DPRD. Kericuhan berupa adu dorong dan adu mulut antara para mahasiswa dengan pihak pamdal. Namun ketegangan itu bisa diredam aparat kepolisian yang berjaga di sana.
Massa aksi memaksa masuk ke dalam gedung setelah massa tidak berhasil menemui anggota dewan di kantornya dengan alasan sedang melakukan kunjungan kerja ke luar kota.
Baca juga: BSI Siapkan Anggaran Rp10 Miliar untuk Beasiswa Mahasiswa Jatim
Para mahasiswa ini meluruk Gedung DPRD Kota Malang untuk menyampaikan aspirasinya terkait kinerja Kabinet Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di penghujung tahun 2018.
Massa aksi membawa poster, bendera dan spanduk dan melakukan orasi. Dalam aksinya, para mahasiswa meneriakkan sejumlah tuntutan terhadap pemerintahan Jokowi-JK, salah satunya yaitu penuntasan dugaan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan penyelesaian kasus korupsi yang ada.
Baca juga: Mahasiswa KKN UINSA Meninggal Terseret Ombak Saat Berwisata di Pantai Jember
Koordinator lapangan (Korlap) aksi Sutriyadi mengatakan penegakan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia masih belum terselesaikan. Bahkan menurutnya, pelanggaran-pelanggaran HAM baru justru terjadi, salah satunya pengungkapan kasus Novel Baswedan.
"Kita ingin pemerintah serius mengawal penegakan HAM di Indonesia dan juga pemberantasan korupsi," ujar Sutriyadi.
Baca juga: 1 Pria Dikeroyok 7 Orang saat Pelatihan Kader Dasar di Pamekasan
Massa aksi akhirnya meninggalkan Gedung DPRD Kota Malang setelah orasi sekitar pukul 17.00 Wib.