jatimnow.com - Akibat dari dasar kawah Gunung Ijen yang berada di perbatasan Bondowoso-Banyuwangi mengeluarkan gas beracun sejak Rabu (21/3/2018).
Untuk sementara, segala aktivitas mulai penambang belerang, pecinta alam, dan pengunjung tidak diperbolehkan melakukan pendakian sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Karenanya, keindahan gunung itu hanya bisa dinikmati dari jauh atau dari lereng Gunung Ijen.
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V Jawa Timur di Banyuwangi, Sumpena mengatakan, kejadian serupa juga pernah terjadi di tahun sebelumnya.
Baca juga: Kemenpar Dorong Penerbangan Rute China - Banyuwangi
Saat itu, terjadi di bulan Maret hingga Juni, sehingga jadwal pendakian menuju Taman Wisata Alam Kawah Gunung Ijen yang semula di buka setiap pukul 01.00 dini hari, baru dibuka pukul 03.00 dini hari.
"Penutupan dilakukan sejak Kamis dini hari, begitu ada dampak gas ke sejumlah warga Bondowoso yang tinggal di sekitar sungai Kalipait yang berada di kawasan Ijen," kata Sumpena, Jumat (23/3/2018).
Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil penelitian dari tim Vulkanologi PVMBG Bandung yang tengah melakukan penelitian. Mulai dari sampel air Sungai Kalipait dan daun yang mengering hingga mencapai radius 3 kilometer akibat terpaan gas dari Kawah Ijen.
“Setelah ada hasil dari uji tersebut baru kita akan evaluasi kembali status penutupan pendakian, apakah akan diperpanjang atau sudah bisa dibuka," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta agar masyarakat penambang belerang dan wisatawan mematuhi instruksi dari pihak BKSDA.
Baca juga: Ijen Resmi Jadi Unesco Global Geopark, Wisata Banyuwangi Siap Go Internasional
Ia juga juga meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah, aparat kecamatan, dan puskesmas di kawasan Ijen yang masuk Kabupaten Banyuwangi untuk mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
"Kita berharap fenomena alam ini bisa segera berakhir, karena ini sepertinya juga siklus tahunan Ijen. Selebihnya biar pihak yang berkompeten yang menangani," jelas Anas.
Kepada para wisatawan, Anas mengatakan, di Kabupaten Banyuwangi ini memiliki banyak destinasi wisata mulai dari atraksi wisata, wisata budaya hingga wisata pantai yang berjajar.
"Ijen masih bisa dinikmati, meski tidak harus mendaki mendekat ke kawahnya. Wisatawan masih bisa melihat Ijen dari kawasan desa yang ada di kaki Gunung Ijen. Bagi wisatawan masih banyak destinasi lain untuk dinikmati, kuliner, kekayaan seni-tradisi Banyuwangi," jelas Anas.
Baca juga: Dewan UGG Resmi Usulkan Pengesahan Ijen sebagai Unesco Global Geopark
Reporter: Hafiluddin Ahmad
Editor: Arif Ardianto