jatimnow.com - Sore itu, beberapa warga bersama anak mereka tampak berdiri di depan kandang kambing sambil memberi pakan. Udara sejuk khas pegunungan menyelimuti hamparan hijau perkebunan kopi di kaki Gunung Ijen.
Di tengah pemandangan pedesaan yang tenang ini, sebuah program inovatif tengah tumbuh dan memberi harapan baru bagi masyarakat yaitu Program Kandang Ternak Komunal.
Kandang yang kini menjadi destinasi warga lokal tersebut merupakan buah karya program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTPN Group di Kebun Kalisat Jampit Blawan, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso.
Program ini diharapkan dapat meningkatan kesejahteraan dan ketahanan pangan bagi masyarakat sekitar.
Program ini sengaja dirancang untuk membantu para peternak mandiri yang sebelumnya memiliki keterbatasan fasilitas. Dengan konsep kandang bersama, mereka kini belajar meningkatkan efisiensi dan produktivitas peternakan secara kolektif dan berkelanjutan.
Peternak memberikan makan kambing di Kandang Ternak Komunal. Foto: Ali Masduki/jatimnow,com
Konsep kandang komunal ini menyediakan akses terhadap fasilitas ternak yang layak, termasuk pendampingan teknis, kemudahan pengelolaan pakan, serta dukungan dalam pemasaran hasil ternak.
Yoyok Siswoyo, Koordinator Kandang Komunal, mengungkapkan bahwa saat ini telah berdiri 10 unit kandang dengan kapasitas total 100 ekor kambing. Setiap unit terdiri dari enam kamar, yang masing-masing mampu menampung dua hingga empat ekor kambing.
"Kami mendapat hibah 50 ekor kambing dari CSR PTPN" jelas Yoyok. Ia juga menambahkan bahwa target ke depan adalah membangun 40 unit kandang dengan kapasitas total 400 ekor kambing.
Yoyok, yang juga karyawan bagian mekanik mesin di pabrik kopi, menjelaskan bahwa kandang-kandang ini dibangun untuk mempermudah akses masyarakat sekitar untuk memelihara hewan ternak sekaligus menjadi tempat para peternak saling bertukar pengalaman dalam membudidayakan ternak.
Sebelumnya, warga memelihara kambing di kandang sederhana di rumah masing-masing. Kini, berkat kepekaan PTPN, mereka memiliki fasilitas yang lebih baik di lokasi strategis dalam area perkebunan.
"Kandang ini berada di sebelah timur, dengan tanah yang luas," ujarnya.
Tak hanya menyediakan kandang, PTPN juga menjamin ketersediaan pakan berkualitas. Budidaya rumput odot, pakchong, dan indigofera dilakukan secara intensif agar kebutuhan pakan ternak terpenuhi sepanjang tahun.
“Ini penting agar kambing-kambing tetap sehat dan produktif,” tambah Yoyok.
Program ini bukan hanya sekadar bantuan fisik., namun juga menjadi wujud nyata kepedulian PTPN terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Bantuan ini ditujukan bagi warga yang sebelumnya tidak memiliki kandang dan kambing," katanya.
Kini, senyum merekah di wajah warga Kampung Baru. Dengan adanya kandang ini, mereka merasa sangat bersyukur dan senang.
"Kami mendapatkan bantuan kambing sekaligus kandang yang aman dan layak," ujar Yoyok.
Baca juga:
Kopi Ijen, Syair Rasa dari Ketinggian Jawa Timur
Direktur Utama PTPN 1, Teddy Yunirman Danas, menyebut program kandang komunal ini sebagai bentuk pendekatan langsung kepada masyarakat.
“Sebelumnya, program serupa juga sudah dijalankan di Pemalang, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa program ini akan dikembangkan secara modern dan terintegrasi. “Mulai dari sistem pakannya, desain kandangnya, sampai pada jenis kambingnya,” imbuh Teddy.
Selain menjadi sentra produksi ternak, kandang komunal juga difungsikan sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan. Foto: Ali Masduki/jatimnow.com
Menurutnya, pengembangan peternakan kambing sangat potensial karena memiliki nilai ekonomi tinggi, apalagi jika dilakukan dengan melibatkan masyarakat.
“Ini adalah bentuk nyata tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sosial sekitar,” jelasnya.
Aktivitas peternakan rakyat di wilayah PTPN 1 Regional 5 memang cukup aktif. Di Kebun Kalisat Jampit, Blawan saja, terdapat 455 peternak dengan 387 kandang dan lebih dari 4.000 ekor ternak.
Total keseluruhan di Regional 5, PTPN 1 mencatat ada lebih dari 4.000 peternak yang tersebar di sekitar 4.300 kandang, dengan populasi ternak mencapai 25.700 ekor terdiri dari kambing dan sapi.
Program ini pun mengusung prinsip ekonomi sirkular, limbah ternak diolah menjadi pupuk organik, sementara hasil ternak dipasarkan melalui kemitraan industri dan momentum seperti Idul Adha.
Baca juga:
Kemenpar Dorong Penerbangan Rute China - Banyuwangi
“Konsep ini memberi nilai tambah langsung bagi peternak,” kata Teddy.
Selain menjadi sentra produksi ternak, kandang komunal juga difungsikan sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan. Tempat ini menjadi ruang untuk berbagi ilmu dan pengalaman antar peternak.
Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN 1, Tio Handoko, menambahkan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menjalankan program.
“Kambing yang disalurkan ini nantinya menjadi milik masyarakat,” tegasnya.
Fasilitas disiapkan oleh PTPN, namun pengelolaan dan kepemilikannya berada di tangan masyarakat.
“Mereka belajar di sini, dan nantinya menjual hasilnya juga dari sini,” jelas Tio.
Di tengah hamparan hijau perkebunan kopi dan udara sejuk pegunungan, Kandang Komunal ini bukan sekadar bangunan, melainkan simbol harapan baru bagi masyarakat di kaki Gunung Ijen.
"Nanti kambing-kambing ini akan saya kembangbiakkan. Kalau jumlahnya sudah banyak, akan saya jual untuk biaya sekolah anak," tutup Yoyok.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh dan edukasi bagi kebun-kebun lain, sebagai model pengembangan peternakan berkelanjutan yang berdampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
URL : https://jatimnow.com/baca-77723-di-kaki-gunung-ijen-kandang-komunal-ptpn-tumbuhkan-harapan-baru