jatimnow.com – Di antara jutaan cangkir kopi yang menghangatkan dunia, hadir Kopi Ijen, sebuah syair rasa dari dataran tinggi.
Bukan sekadar kopi biasa, melainkan anugerah khas dari pegunungan Ijen, Jawa Timur. Persembahan rasa yang unik dan berkualitas tinggi, siap memanjakan indera.
Aroma kacang segarnya menyapa dengan lembut, berpadu harmonis dengan sentuhan rasa pedas dan asam yang menyegarkan, menciptakan pengalaman sensori yang luar biasa dan tak terlupakan.
Mari kita mengarungi kisah di balik keistimewaan kopi ini, sebuah cerita yang terjalin di antara lembah dan puncak pegunungan.
Dari lereng Gunung Ijen, kopi spesial ini lahir
Bertumbuh di ketinggian antara 1.300 hingga 1.600 meter di atas permukaan laut, di tanah vulkanik yang kaya mineral dan subur, Kopi Ijen memperoleh karakter yang sangat khas.
Keistimewaan tanah vulkanik yang kaya unsur hara ini memberikan warna tersendiri dalam setiap biji kopi yang dihasilkan.
Proses panennya merupakan perpaduan apik antara ketelitian tangan petani dan teknologi modern, diikuti pengolahan dengan metode fully washed yang menjaga kebersihan dan kualitas biji hingga sempurna.
Pohon kopi ini bisa berproduksi secara ekonomis selama 10 hingga 25 tahun dengan kualitas konsisten. Foto: Ali Masduki/jatimnow.com
Menurut data dari Bitka Origin, kadar kafein Kopi Ijen berkisar antara 0,8% hingga 1,4%, menggambarkan kelembutan khas kopi Arabika yang berbeda jauh dari ketegasan Robusta.
Saat diseduh, aroma fresh nutty tercium hangat, seakan mengundang kita untuk menyelami setiap lapisan rasa yang ada.
Sentuhan pedas yang unik, berupa kilatan rasa jahe yang samar, berpadu dengan aroma bunga hutan, memperkaya kompleksitas cita rasanya.
Baca juga:
Kemenpar Dorong Penerbangan Rute China - Banyuwangi
Rasakan pula pahit yang lembut, tidak tajam, melainkan sebuah keseimbangan harmonis dari berbagai unsur alam. Mulai dari ketinggian, tanah, udara laut, hingga semburat belerang khas Gunung Ijen.
Keistimewaan Kopi Ijen diakui secara internasional melalui sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM, satu-satunya kopi spesialti di Indonesia yang memperoleh penghargaan tersebut.
Pengakuan ini mengukuhkan kualitas dan keunikan Kopi Ijen, membuka peluang pasar ekspor yang luas dan membawa harum nama Indonesia ke kancah dunia.
Sejarah dan Budidaya
Nama Kopi Ijen melambangkan penghormatan terhadap tempat asalnya, perkebunan PTPN dan perkebunan rakyat di kawasan Ijen-Raung, Bondowoso, Jawa Timur.
Sejak tahun 1978, kopi ini telah menjadi ikon di wilayah tersebut. Mayoritas varietas yang ditanam adalah Arabika, khas dataran tinggi. Varietas utama yaitu USDA 762 yang dikenal dengan buah matang serempak, serta beberapa petani juga menanam Kartika dan Kolombia Brazil.
Baca juga:
Ijen Resmi Jadi Unesco Global Geopark, Wisata Banyuwangi Siap Go Internasional
Pohon kopi ini bisa berproduksi secara ekonomis selama 10 hingga 25 tahun dengan kualitas konsisten.
Pengolahan menggunakan proses washed memastikan citarasa kopi keluar dengan 'bersih' dan murni. Udara asam belerang dari pegunungan dan udara laut sekitar pun ikut mewarnai aroma dan rasa Kopi Ijen, menjadikan kopi ini favorit para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Karakter Kopi Ijen
Rasa kopi ini ringan dengan tingkat keasaman yang rendah dan eksotis. Cita rasa nutty dan coklat menyentuh lembut lidah, memberikan kesan manis alami tanpa perlu tambahan gula.
Semua keistimewaan ini menjadikan Kopi Ijen pantas memperoleh sertifikasi IG dan menempatkannya sebagai komoditas unggulan yang terus diminati di pasar dalam dan luar negeri.
Kopi Ijen adalah sebuah puisi rasa dari ketinggian yang patut dihargai dan dinikmati oleh pecinta kopi di mana saja.
URL : https://jatimnow.com/baca-77687-kopi-ijen-syair-rasa-dari-ketinggian-jawa-timur