jatimnow.com - Deteksi dini (Early warning) telah dilakukan polisi di Jawa Timur untuk mendeteksi ancaman teroris jelang Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Kendati begitu, 18 ribu personel gabungan tetap disebar untuk mengantisipasi segala bentuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Hal itu disampaikan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2018 di Mapolda Jatim, Jumat (21/12/2018).
"Terkait terorisme yang cenderung dikhawatirkan masyarakat, pada saat Natal dan tahun baru, kami telah melakukan early warning untuk mendeteksi dini ancaman terorisme yang terjadi. Kami yakin wilayah Jawa Timur aman dari gangguan teroris," tegas Toni.
Baca juga: Catat Pak RT-RW! Ini Tugas dari Wali Kota Surabaya Jelang Tahun Baru 2023
Toni memanbahkan, Polda Jatim juga akan menambah jumlah personel khusus di tempatkan di gereja-gereja yang melangsung ibadah dan perayaan Natal maupun tempat yang menggelar perayaan tahun baru.
Operasi Lilin Semeru 2018, akan melibatkan personel gabungan dari kepolisian, TNI maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Jawa Timur serta relawan. "Dari jumlah (18 ribu) itu, Polda Jatim menerjunkan 9.769 personel. Operasi Lilin Semeru 2018 ini akan digelar mulai 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019," terang Toni.
Selain itu, lanjut Toni, sebagian personel dari kekuatan tersebut juga disebar ke sejumlah titik-titik rawan tindak kriminalitas seperti pencurian, perampokan dan primanisme jalanan.
Bahkan, potensi kemacetan lalu lintas saat Natal dan tahun baru juga menjadi bagian dari tugas personil yang diterjunkan tersebut, terutama personil lalu lintas.
Baca juga: Jelang Nataru, Disperindag Lamongan Siaga Kontrol Lonjakan Harga Bahan Pokok
Seperti dikatakan Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Heri Wahono, kemacetan yang kerap terjadi di jalur-jalur kendaraan saat mudik maupun balik dalam libur panjang kemungkinan tahun ini tidak terjadi. Pasalnya, Tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya sudah mulai beroperasi.
"Kemarin sudah diresmikan untuk jalur Kertosono-Wilangan, Insyaallah arus lalu lintas akan lancar dengan melalui tol tersebut," katanya
Tak hanya itu, lanjut Heri, jalur rawan bencana seperti longsor juga akan menjadi prioritas pengamanan personel. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan satuan wilayah setempat dengan menempatkan kendaraan taktis dan bisa mengubah arus lalu lintas agar tidak terjadi kepadatan jika terjadi bencana.
Baca juga: Info! Tiket Kereta Api Libur Nataru Bisa Dibeli Mulai 7 November 2022
"Kami memisahkan jalur rawan bencana yang berpotensi mengganggu arus lalu lintas pada saat balik maupun mudik libur akhir tahun, yaitu jalur selatan Jawa Timur. Sementara ini ada beberapa kabupaten antara ruas jalur Pacitan hingga Trenggalek yang masih rawan longsor, "tandasnya.