jatimnow.com - Penyakit demam berdarah (DB) menjangkiti sejumlah orang di Tulungagung. Palang Merah Indonesia (PMI) menyiapkan kebutuhan trombosit bagi pasien DB yang membutuhkan.
Awal tahun 2019 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menemukan 25 kasus DB. Jumlah tersebut masih bisa meningkat, menyusul populasi nyamuk Aides Aygepti meningkat di musin penghujan seperti sekarang.
Kepala Bagian Manajemen Mutu PMI Tulungagung, Priyono mengatakan, secara keseluruhan stok darah masih mencukupi. Untuk darah golongan A terdapat 131 kantong, golongan B ada 227 kantong, golongan O sebanyak 386 kantong dan golongan AB tercatat 59 kantong.
Baca juga: Dokter RSUD Sidoarjo Ingatkan Anak Mudah Sakit di Puncak Musim Kemarau, Waspada!
Baca juga: Wabah Demam Berdarah Serang Tulungagung, Belasan Anak Terjangkit
Sedangkan stok trombosit darah golongan A dan B terdapat 9 kantong, golongan O ada 12 kantong dan golongan AB sebanyak 5 kantong. "Tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah sangat tinggi sehingga stok kami tercukupi," beber Priyono, Rabu (09/01/2019).
Baca juga: Kasus DBD di Sampang 4 Bulan Tembus 260 Orang
Priyono menambahkan, untuk stok trombosit darah memang tidak banyak. Hal ini dikarenakan usia trombosit hanya bertahan maksimal selama 5 hari. Jika lebih dari itu, trombosit akan rusak dan tidak bisa digunakan lagi.
Meskipun begitu, stok darah membuat PMI bisa memproduksi trombosit setiap harinya. "Jadi trombosit yang ada saat ini baru, setiap hari kami memproduksinya untuk kebutuhan pasien DB," jelasnya.
Baca juga: 41 Warga Donorojo Pacitan Terjangkit Demam Berdarah
Setiap harinya, PMI Tulungagung mampu melayani permintaan darah hingga 50 kantong. Selain untuk masyarakat Tulungagung, permintaan juga datang dari beberapa daerah sekitar seperti Trenggalek, Kediri dan Blitar.
"Stok kita terus bertambah setiap hari jadi permintaan akan terus kita layani," pungkasnya.