Pixel Code jatimnow.com

Pemkot Malang dan Enesis Group Kerja Sama Basmi DBD

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Peluncuran program CSR "Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat & Bebas DBD" di Kota Malang. Foto: Enesis for JatimNow.com
Peluncuran program CSR "Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat & Bebas DBD" di Kota Malang. Foto: Enesis for JatimNow.com

jatimnow.com - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang yang masih tinggi mendorong kolaborasi strategis antara Enesis Group, Pemerintah Kota Malang, Dinas Kesehatan, dan TP PKK Provinsi Jawa Timur.

Program CSR "Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat & Bebas DBD" diluncurkan secara resmi di Ballroom Hotel Harris & Convention Malang, menargetkan lebih dari 47.000 warga di Kecamatan Sukun dan Blimbing – dua wilayah dengan angka kasus DBD tertinggi.

Walikota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Enesis Group. "Hingga Mei 2025, Kota Malang mencatat 459 kasus DBD dengan 4 kematian, menurun dari 727 kasus di tahun 2024. Pencegahan melalui edukasi dan kolaborasi jauh lebih penting daripada pengobatan," tegasnya.

Ia berharap program ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD. Data Kementerian Kesehatan hingga Juli 2025 menunjukkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan kasus DBD tertinggi kedua di Indonesia (13.836 kasus), menjadikan Malang sebagai kota prioritas intervensi.

CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menggelorakan program sosial perusahaan.

"Enesis Group bukan hanya produsen, tapi juga agen perubahan sosial. Soffell sebagai lotion anti nyamuk adalah alat, edukasi dan perubahan perilaku adalah tujuannya. Ini soal kemanusiaan," ujarnya.

Baca juga:
Inilah Senjata Rahasia Anti Nyamuk Karya Mahasiswa Surabaya

Program tersebut memberdayakan 220 kader Jumantik untuk edukasi door-to-door tentang Gerakan 3M+ (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, dan Mengoles lotion anti nyamuk).

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, mengapresiasi pendekatan keluarga-sentris program ini. Kata dia, hal itu merupakan langkah nyata kolaboratif, dengan keluarga sebagai benteng pertama dan kader Jumantik sebagai ujung tombak.

"Program ini serius, disertai monitoring dan evaluasi, termasuk demonstrasi efektivitas produk," katanya. Ia berharap program ini menjadi awal perubahan besar menuju Kota Malang yang lebih sehat.

Baca juga:
671 Warga Lamongan Terjangkit DBD Selama Januari-Juni 2025

Sementara Head of HR & Public Relations Enesis Group, RM Ardiantara, menambahkan bahwa program ini dirancang berdampak. Di wilayah lain, pendekatan ini meningkatkan Angka Bebas Jentik dari 95% menjadi 99%, dan menurunkan rumah positif jentik hingga 80%.

"Kami yakin Malang bisa meraih hasil serupa," tandasnya. Program akan berlangsung 30 hari, mulai 11 Agustus hingga awal September 2025.