jatimnow.com - Khoironi (43) warga Kelurahan Tertek, Kecamatan Kota, Kabupaten Tulungagung menyekap Zaenab (73), ibu kandungnya sendiri selama 4 hari.
Setelah mendapat laporan tersebut, polisi dibantu warga sekitar terpaksa mendobrak rumah yang ditempati Khoironi itu untuk menyelamakan Zaenab pada Kamis (17/1/2019) malam. Evakuasi terhadap Zaenab berlangsung mulai pukul 18.00 hingga 19.30 Wib.
Soetomo, Ketua RW setempat mengatakan, Khoironi adalah anak ke-3 dari empat anak Zaenab. Selama ini ia yang tinggal bersama Zaenab. Namun sejauh ini, keanehan sikap Roni mulai muncul saat saudara kandungnya datang dari Jakarta.
Baca juga: Pencuri Bekap dan Siksa Korban di Probolinggo, Gondol Rp29 Juta
Roni-sapaan akrab Khoironi hanya mengizinkan saudaranya satu jam berbicara dengan ibunya, kemudian mengusirnya. Sejak saat itu Roni mengunci rumahnya.
"Saudaranya itu bahkan sampai menginap di penginapan," ujarnya, Kamis (17/01/2019).
Warga yang mengetahui peristiwa tersebut kemudian lapor ke polisi. Saat warga dan polisi berdatangan, lampu di dalam rumah itu dimatikan. Sutomo sempat menyapa Roni dari luar rumah, dengan maksud menjenguk Zaenab. Namun Roni menolak, dengan alasan yang bisa menjenguk ibunya hanya Kapolda.
"Dia bilang hanya Kapolda yang boleh masuk. Semua juga membujuk, mulai dari teman-temannya sampai saudaranya, tapi dia tidak membuka pintu," paparnya.
Akhirnya, atas kesepakatan keluarga, warga dan polisi mendobrak pintu rumah. Namun upaya tersebut mengalami kesulitan karena Roni memasang kursi, bangku panjang dan sepeda motor di balik pintu. Akhirnya pintu bisa dibuka paksa.
Baca juga: Perampokan di Rumdin Wali Kota Blitar, Kapolda Jatim Janji Tangkap Pelaku
Setelah polisi dan warga berhasil masuk, mereka menemukan Zaenab di salah satu kamar yang dikunci dari luar. Saat ditemukan, perempuan renta ini telungkup di atas tempat tidur.
"Kami awalnya mengira dia sudah meninggal, karena kondisinya lemah dan telungkup. Ternyata dia masih hidup, buru-buru kami bawa ke petugas medis," beber Soetomo.
Saat polisi dan warga berhasil masuk dan mengevakuasi Zaenab, Roni bersembunyi di kamar satunya dan dikunci dari dalam. Warga bersama polisi mendobrak pintu kamar itu dan Roni ditemukan tengah bersembunyi di atas lemari.
Saat akan diturunkan, dia melawan dengan sebuah kayu di tangannya. Setelah datang bantuan tambahan personil dari Polres Tulungagung, Roni akhirnya bisa diamankan.
Baca juga: Pelaku Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Pakai Topi Korpri
"Keluarga kemudian memutuskan membawa Roni ke Jombang untuk proses pengobatan," ungkapnya.
Sementara itu, Panitreskrim Polsek Tulungagung Iptu Haryono mengatakan, kejadian itu tidak diproses hukum. Sebab Roni mengalami gangguan jiwa.
Keluarga juga fokus untuk memulihkan kejiwaan Roni. Sebab selama ini Roni dikenal pendiam dan sosok yang relijius. Bahkan Roni pernah dipercaya menjadi kepala sekolah sebuah SMP swasta.
"Kita lebih fokus ke keselamatan ibunya yang disekap," pungkasnya.