jatimnow.com - Berada dalam penjara tak lantas membuat empat warga binaan Lapas Klas II B Tulungagung kehilangan kreasinya. Mereka mencoba mengisi waktu dengan membuat karya seni miniatur kapal layar memanfaatkan bambu bekas dari tiang bendera.
Kreasi ini dibuat oleh Toni (30) warga Kabupaten Tulungagung, Yusuf (33) warga Surabaya dan dua orang lainnya yaitu Hafi (38) dan Samsul Arifin (33) warga Kabupaten Bangkalan, Madura.
Ditemui di ruang bengkel Lapas, keempatnya terlihat sibuk membuat miniatur kapal. Mereka membagi tugasnya masing-masing, seperti Samsul bertugas memotong bambu, Tony bertugas mengecat kapal yang sudah jadi. Sedangkan Yusuf dan Hafi bertugas merakit kapal mulai dari nol hingga terbentuk.
Baca juga: Dengan 1 Kaki, Pelaku UMKM di Banyuwangi Raih Omset Puluhan Juta Rupiah
Ide membuat miniatur kapal ini berawal dari adanya beberapa bambu yang tidak dipakai di balik dinding sel tahanan, ditambah jenis bambu tersebut yang sering digunakan untuk tali temali, yang mempunyai tekstur lentur.
"Awalnya ada bambu yang tidak terpakai dan saya minta izin kepada petugas Lapas untuk memanfaatkan bambu itu membuat kerajinan dan diizinkan," ujar Hafi, Senin (11/02/2019).
Narapidana kasus curanmor ini tampak sudah menguasai detail perahu yang akan dibuatnya. Hal ini dikarenakan Hafi pernah bekerja di sebuah bengkel kapal di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dengan penuh hati hati, Ia menempelkan potongan bambu yang sudah dipotong sesuai ukuran, ke kerangka kapal.
Baca juga: Ada Banyuwangi Art Week di Gesibu Akhir Pekan Ini, Semua Warga Diajak
"Ketika membuat ruang ABK perlu kesabaran, sebab yang ditempelkan ukurannya sangat kecil," tambahnya.
Kapal ini kemudian diserahkan ke pihak pengelola Lapas untuk dijual. Kapal dengan ukuran 30 centimeter dibandrol senilai Rp 100 ribu, 40 centimeter Rp 150 ribu dan 70 centimeter seharga Rp 350 ribu.
Kasi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Binadik dan Giataja) Lapas Kelas IIB Tulungagung, Dedi Nugroho mengatakan, kegiatan ini selain untuk keterampilan dari warga binaan, pihak lapas juga ingin memasarkan ke masyarakat umum. Namun, sementara ini pemasaran masih ada diseputaran Lapas.
Baca juga: Keren! Kelompok Wanita Tani di Ponorogo Diajari Kembangkan Pengolahan Ikan Lele jadi Keripik
"Jadi hasil karya saya display di ruang besuk. Dan ada keluarga napi yang melihat yang kemudian karya tersebut dibelinya. Sudah banyak yang laku terjual," bebernya.
Dedi menambahkan, pihak lapas berencana akan membuat sebuah galeri. Dimana nantinya semua hasil karya warga binaan akan di pamerkan pada geleri itu, untuk dipasarkan ke masyarakat umum.