jatimnow.com - Durian kanjeng menjadi salah satu pusat perhatian pengunjung pada acara pesta durian di Telaga Ngebel, Ponorogo, yang digelar pada Minggu (24/2/2019). Selain memiliki daging yang tebal khas jenis montong, durian ini memiliki aroma yang kuat.
Durian kanjeng adalah hasil persilangan antara durian montong dengan durian lokal ponorogo yang menghasilkan kualitas unggul, baik dari segi aroma, rasa maupun daging.
Dwi Supriyadi, warga Desa/Kecamatan Ngebel, mencoba mengembangkan durian kanjeng. Varian durian hasil persilangan durian montong dengan lokal Ngebel. hasilnya disapat kualitas baru yang memuaskan para pecinta durian.
Aroma menyengat begitu terasa saat buah berduri berwarna hijau dibelah. Aromanya bisa tercium cukup jauh. Sudah tentu hal ini menggugah selera pecinta durian.
Dari balik kulit yang berduri berwarna hijau itu, di dalamnya terdapat isi berwarna putih. Tidak seperti biasanya yang isinya berwarna kekuning-kuningan.
Rasa manis langsung terasa di ujung lidah saat menyantap durian tersebut. Berbeda dengan durian lain. Meskipun sama-sama manis, durian tersebut punya rasa pahit di ujungnya. Rasa itulah yang kemudian membuat banyak orang ketagihan.
"Tergantung cuaca, untuk tahun ini yang waktu-waktu sekarang ini sudah memasuki panen raya," kata Dwi Supriyadi, salah satu petani Durian Kanjeng, Selasa (26/2/2019).
Supriyadi mengaku beruntung karena mendapat warisan berupa 1 hektar lahan pohon durian. Lahan seluas satu hektar telah ditanam pohon durian. Baik durian lokal Ngebel maupun durian montong.
Saat ramai dibicarakan durian kanjeng kali pertama muncul pada 2013 lalu, Dwi mulai penasaran. Dia mencoba mencari bibit durian yang disebut sebagai rajanya durian tersebut.
Supriyadi awalnya mencoba menanam satu bibit. Setelah beberapa bulan, ia melihat perawatan durian kanjeng tidak sesulit durian montong dan lokal Ngebel. Terutama pada pemberian pupuk. Durian kanjeng hanya membutuhkan pupuk organik sudah mampu tumbuh dengan baik.
"Ternyata dari sisi perawatan lebih gampang," ungkap anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan Sudarno-Sumilah itu.
Dari situlah pria berusia 22 tahun itu mulai menambah bibit durian kanjeng untuk ditanam. Meski baru lima, baginya itu melengkapi varian durian yang ditanam di kebunnya.
Tidak terhitung berapa banyak pohon durian yang ada di kebunnya. Untuk pohon berumur 15 tahun ke atas tiap kali panen bisa menghasilkan 100-1000 durian. Sementara umur empat tahun biasanya lima sampai sepuluh buah tiap kali panen. Dari hasil itu, dia mampu meraup omset hingga Rp 10-15 juta per pohon tiap kali panen.
Mencicipi Legitnya Durian Kanjeng Asal Ponorogo
Selasa, 26 Feb 2019 08:20 WIB
Reporter :
Mita Kusuma
Mita Kusuma
Berita Ponorogo
Laskar Kamil, Bantahan Ketua KPU Sidoarjo, Dana BOS SMK 2 PGRI Ponorogo
Kasus Dana BOS SMK 2 PGRI: Kejari Ponorogo Sita 7 Bus, 2 Avanza dan 1 Pajero
Debat Terakhir Pilkada Ponorogo: Paslon 1 dan 2 Sukses Sampaikan Visi Misi
Debat Terakhir, Polres Ponorogo Tambah 1 Kompi Brimob untuk Pengamanan
KPU Ponorogo Gandeng 5 Panelis di Debat Terakhir, Ada Lulusan Luar Negeri
Berita Terbaru
Polda Jatim Bongkar 28 Kasus Perdagangan Orang, 41 Tersangka Diamankan
Akses Tol Bandara Dhoho Menuju Kota Kediri Selesai Oktober 2025
Ribuan Warga Sumenep Ikuti Selawat Paslon Nomor Urut 2: Siap Kampanye Santun
Program Makan Siang Gratis Diminta Libatkan UMKM di Surabaya
Program Makan Bergizi Diharapkan Bisa Serap Sayuran Lokal Mojokerto
Tretan JatimNow
Mengenal Alfredo Nararya, Pemain Persebaya U-16 yang Jago Sains
Sosok Wamensesneg Bambang Eko di Mata Tetangga Jember, Pintar Sejak SD
Profil Arifatul Choiri Fauzi, Menteri PPPA asal Madura: Kader Muslimat NU
Sosok Kakang Fiki Andriansah Duta Wisata Jatim 2024 dari Ponorogo
Terpopuler
#1
Laskar Kamil, Bantahan Ketua KPU Sidoarjo, Dana BOS SMK 2 PGRI Ponorogo
#2
Ibu asal Jember Melahirkan di Area Perkebunan, Tak Kuat Menuju Rumah Bidan
#3
Malam Ini Debat Publik Terakhir Pilkada Tulungagung
#4
Fraksi Gerindra DPR-RI Kaji KPU dan Bawaslu jadi Badan Adhoc, Demi Apa?
#5