jatimnow.com - Beragam permainan tradisional anak jaman dulu yang mulai jarang ditemui diperkenalkan melalui Festival Dolanan Tradisional Indonesia. Berlangsung di Pasar Wisata Cheng Hoo Pandaan, puluhan anak mencoba permainan tradisional tersebut.
"Awalnya anak-anak yang melihat permainan tradisional ini merasa sulit. Tapi setelah mencoba, ternyata mudah dan mereka keasyikan bermain," ujar Tri Krisni Astuti, instruktur permainan tradisional.
Menurutnya, tujuan diselenggarakan acara yang berlangsung selama 3 hari dari Jumat hingga Senin (9-11/3/2019) ini, untuk mempopulerkan kembali permainan anak tradisional jaman dulu.
Baca juga: Serunya Ratusan Anak-anak Banyuwangi Bermain Permainan Tradisional
Permainan tradisional yang berlangsung adalah egrang, terompah, holahop, balap karung, tarik tambang dan dakonan.
"Terlebih sekarang ini, jam pelajaran siswa sangat padat. Agar mereka tetep fokus dalam studi, badan mereka harus sehat. Ya salah satunya dengan mempopulerkan kembali permainan tradisional ini, agar fisiknya anak sering bergerak dan badannya sehat," tegasnya.
Selain itu, permainan tradisional dinilai mampu meningkatkan kepekaan sosial anak, dan menjauhkan dari sifat individual.
"Harapan kami, pemakaian handphone untuk bermain oleh anak ini semakin dikurangi. Agar fisik mereka terus bergerak," paparnya.
Baca juga: Surabaya Kampanye Permainan Tradisional, Ajak Perang Lawan Gadget
Aldo Zawar, siswa kelas II SD, mengaku senang bermaian permaianan tradisional meskipun agak susah.
"Setiap hari main Play Station, kalau permainan tradisional itu tekongan (petak umpet), tapi jarang," ujar Aldo dengan senyum.
Terkait ditanya lebih asyik mana antara main PS dengan permainan tradisional, Aldo pun memilih kedua-duanya.
Baca juga: 1445 Anak-anak Banyuwangi Salurkan Aneka Bakat dalam Festival Anak Yatim
"Dua-duanya saya senang," ujarnya.