jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan pemantauan tanah gerak yang menyebabkan belasan rumah rusak di Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Bahkan Dinas ESDM Provinsi juga telah melakukan penelitian untuk menemukan penyebab tanah gerak yang terjadi sejak tahun 2011 itu.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tulungagung, Djito Prayogo menuturkan dari hasil penelitian ini diketahui terdapat lapisan kaolin di dalam struktur tanah. Lapisan ini membuat tanah labil dan mudah bergeser saat turun hujan. Namun saat musim kemarau tanah akan stabil dan tidak bergeser.
Baca juga: Diduga Cekcok Masalah Tanah, Pria Pamekasan Dikeroyok di Rumahnya
"Lapisan kaolin ini biasa digunakan dalam industri keramik, jadi kondisi tanah labil," ujarnya, Kamis (14/03/2019).
Baca juga: Terdampak Tanah Gerak, 15 Rumah di Tulungagung Rusak
Pihak BPBD sendiri sudah melakukan sosialisasi terkait hasil penelitian ini kepada masyarakat. Mereka diimbau untuk pindah atau mengungsi, karena lokasi tersebut sangat tidak cocok untuk digunakan kawasan pemukiman.
Baca juga: Dugaan Penipuan Jual Beli Tanah di Sidoarjo, Terlapor Segera Diperiksa
"Kalau digunakan sebagai lahan pertanian juga tidak bagus, cocoknya lokasi tersebut untuk lahan penambangan kaolin karena kandungannya sangat banyak," tuturnya.
BPBD juga sudah melakukan pendekatan terhadap warga, melalui kecamatan dan pemerintah desa. Warga yang rumahnya rusak karena tanah gerak ini, ditawarkan untuk mengikuti program pemerintah transmigrasi. Mereka akan mendapatkan rumah dan tanah di lokasi transmigrasi. Namun warga menolak dan memilih tetap bertahan di rumahnya.
"Solusi terakhir mereka pindah mengungsi ke rumah saudaranya yang lebih aman," pungkasnya.
Baca juga: Sebarkan Hoaks hingga Bikin Onar, 4 Perangkat Desa di Banyuwangi Diamankan