Ini Tantangan Usaha Properti di Kota Surabaya

Rabu, 20 Mar 2019 16:48 WIB
Reporter :
Jajeli Rois
Acara Topping Off Ceremony The Rosebay

jatimnow.com - Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, pengembang properti Intiland menghadapai tantangan cukup berat di pasar properti di Kota Surabaya.

"Kita harus terus memikirkan terus value added (nilai tambah) apa yang ada di produk kita. Sehingga dalam keadaan pasar sepi pun kita masih tetap bertahan. Itu kuncinya. Kita merasa kuncinya ada di situ," kata Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland, Sinarto Dharmawan kepada wartawan di sela acara Topping Off Ceremony The Rosebay, Rabu (20/3/2019).

Ia menerangkan, developer pekerjaannya itu sebetulnya menjual nilai tambah. Semakin banyak nilai tambah yang diberikan kostumernya.

Baca juga: Bisnis Properti Lesu, Kahuripan Nirwana Sidoarjo Tambah Koleksi Hunian Tipe Baru

"Jadi developer terus berkreasi, terus berpikir membuat value added pada produk-produknya, saya kira itu yang akan bertahan. Kalau developer ya sudah pokoknya apartemen, orang lain bikin one bedroom 36 saya bikin 36. Orang lain bikin two bedroom 50 ya saya bikin 50. Ya nggak ada istimewanya nggak added value yang dicoba untuk ini. Ya agak berat," paparnya.

Ia mencontohkan seperti apartemen The Rosebay. Orang menilai pengembang ini bisa berjualan dengan harga miliaran rupiah per unit. Selain faktor value added, juga pengaruh dari track record sang pengembang.

"Track record kita yang dulu-dulu. Jadi kita ini punya hampir 4000 costumer yang happy yang tinggal di Graha Family. Kemudian anaknya sekarang sudah mulai gede (besar) atau yang mau nikah perlu rumah dan sebagainya itu menjadi solusinya mereka," katanya.

Baca juga: Sinergi BLP dan BSI Lahirkan Program Cicil Rumah Bisa Ibadah Haji

"Jadi masing-masing developer punya track record sendiri-sendiri, punya nasabah atau klien yang loyal sendiri-sendiri dan kita juga punya," ujarnya.

\

Apartemen atau kondominium The Rosebay yang berdiri di atas lahan seluas satu hektar di kawasan Graha Famili, Surabaya barat ini sudah memasuki tahapan topping off. Sejak diluncurkan Tahun 2016 dengan harga mulai dari Rp 2,3 miliar ini, sudah terjual sekitar 65 persen dari 229 unit hunian.

"Costumer yang terbanyak adalah dari keluarga muda atau milenial yakni lebih dari 50 persen yang terjual," jelasnya.

Baca juga: Pakuwon Bangun Rumah Tipe Franklin Jilid 2 di Gladstone, Laris Manis!

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler