jatimnow.com - Warga di Mojokerto salat tarawih hari pertama di tengah kepungan banjir, Minggu (5/5/2019). Masjid tempat mereka salat tergenang air.
Sekitar 30 warga di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto tetap khusuk menjalankan ibadah salat tarawih meskipun mereka dilanda musibah banjir sejak 5 hari terakhir.
Salah satu petugas Tagana, Imam Saifuddin mengatakan, dia menjaga di sekitar masjid saat warga menjalankan ibadah.
Baca juga: Tim SAR Susur Sungai Kedak, Cari Lansia yang Hilang Akibat Banjir Kota Kediri
"Ya menjaga di sekitar masjid dan memantau kondisi air takutnya naik dan masuk ke area masjid," kata Imam, Minggu (05/5/2019).
Baca juga: Curhat Warga Ngampel Kota Kediri yang Rumahnya Masih Terendam Banjir 1 Meter
Agus, salah seorang warga jemaah salat tarawih menambahkan, banjir tidak menghalangi warga disana, termasuk dirinya untuk menjalankan ibadah.
"Banjirnya kan di luar masjid, di dalam tidak banjir. Kondisi seperti apapun kita harus tetap bisa beribadah kepada Allah SWT," pungkas Ahmad usai salat tarawih.
Baca juga: Lansia di Kota Kediri Hilang Terseret Banjir saat Kejar Tempat Sampah
Banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko ini sudah berlangsung sejak 5 hari terakhir. Akibat banjir Sekolah Dasar Negeri 1 Tempuran dan Balai Desa Tempuran tidak bisa beraktivitas.
Hingga saat ini, ketinggian air sekitar 40 hingga 70 sentimeter atau sepinggang orang dewasa di beberapa titik.