jatimnow.com - Laporan pengeroyokan terhadap remaja perempuan di salah satu perumahan elit di wilayah Gubeng, Surabaya yang video beredar di media sosial Facebook sudah masuk ke meja kepolisian. Penyelidikan tengah dilakukan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
"Laporan sudah kami terima. Kami juga sudah kantongi lokasi kejadian dan nama semua anak yang terlibat," kata Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, Kamis (4/7/2019).
Ruth Yeni menambahkan, dari hasil penyelidikan sementara, semua anak yang terlibat, baik korban maupun para remaja yang melakukan pengeroyokan, rata-rata berusia belasan tahun.
Baca juga: Pemicu Pengeroyokan Remaja Perempuan di Surabaya Terungkap
"Umur mereka rata-rata 11 hingga 13 tahun," terang Ruth Yeni.
Namun, Ruth Yeni belum bisa memastikan apakah para remaja perempuan itu teman satu sekolah atau hanya teman bermain. Yang pasti, antara korban dan para pengeroyok, saling kenal.
Baca juga: Beredar Video Remaja Perempuan Dikeroyok di Perumahan Elit Surabaya
Baca juga: Sederet Fakta di Balik Pengeroyokan Remaja Perempuan di Surabaya
Aksi pengeroyokan itu direkam video oleh seseorang dan beredar di Facebook sejak 2 Juli 2019 dan dalam beberapa unggahan, peristiwa itu disebut terjadi pada 1 Juli 2019 sekitar pukul 10.45 Wib.
Terdapat dua video berdurasi 30 detik dan 29 detik yang beredar. Dari video yang dilihat jatimnow.com, terdapat sekitar 7 remaja perempuan sedang mengeroyok seorang remaja perempuan yang mengenakan baju hitam bermotif putih dan celana berwarna hitam bermotif garis.
Saat melakukan pengeroyokan, mereka silih berganti melakukan penganiayaan, mulai mengayunkan pukulan dengan tangan, menendang dan menjambak rambut seorang remaja perempuan tersebut hingga akhirnya korban bersimpuh sambil menangis.
Baca juga: Temui Remaja Perempuan Korban Pengeroyokan, Tim Pemkot: Masih Trauma
Meski korban menangis, beberapa pukulan masih saja dilayangkan ke tubuhnya. Saat melakukan pengeroyokan, sekitar 7 remaja perempuan itu melontarkan kata-kata khas bahasa Suroboyoan.
Dalam video terlihat, peristiwa tersebut terjadi di sebuah jalan berpaving. Sedangkan jalan itu diapit deretan rumah besar bertingkat. Peristiwa itu direkam oleh seseorang yang dalam video itu tidak menampakkan wajahnya.