jatimnow.com - Setelah 36 hari dirawat di Ruang Delima Rumah Sakit Umum (RSUD) dr Harjono, Ponorogo, Arif Nur Hasan (18 bulan) yang tercemplung panci berisi air panas, dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter, Kamis (4/7/2019).
Setelah mengetahui anaknya menghembuskan nafas terakhir, orangtua Arif yaitu Misdi (52) dan Sulatih (31) tidak bisa menahan tangis. Sulatih, sang ibu bahkan menangis histeris saat suaminya menggendong jasad anak keduanya keluar dari kamar jenazah menuju mobil ambulans.
"Tadi pagi meninggalnya, sekitar pukul 08.45 Wib," kata Misdi, sebelum berangkat ke rumah duka di Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.
Baca juga: Viral, Emak-emak Naik Motor di Jember Bonceng Balita Berdiri
Misdi bercerita, selama 36 hari menjalani perawatan, kondisi anaknya naik turun, kadang stabil, terkadang kritis. Menurutnya dua hari terakhir, kondisi anaknya drop.
Baca juga: Tragis, Balita di Ponorogo Tercemplung Panci Berisi Air Mendidih
"Dia hanya tidur saja. Saya pasrah dua hari ini. Dan Allah berkehendak lain. Anaknya diambil (meninggal dunia) hari ini," tutur Misdi sambil menahan tangis.
Sementara Kabid Pelayanan Medik RSUD dr Harjono Ponrogo dr Siti Nurfaidah mengatakan, Arif meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit pada pukul 08.45 Wib. Arif meninggal karena ada komplikasi akibat luka bakar derajat 2 atau luka bakar 48 persen.
Baca juga: Sub PIN Polio di Ponorogo Berhasil Lampaui Target, Ini yang Dilakukan Dinkes
Dalam 36 hari ini, lanjutnya, dua dokter spesialis bedah dan spesialis anak menangani Arif. Dan selama 36 hari perawatan, Arif telah menjalani 6 kali operasi, transfusi darah dan albumin.
"6 kali operasi, transfusi darah selama 4 kali dan transfusi albumin selama 5 kali," terangnya.
Menurutnya, tim dokter sempat akan merujuk Arif ke rumah sakit lain type A, seperti di RSUP dr Mawardi Solo Jawa Tengah maupun RSU dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur.
"Karena memang dokter kami tidak sanggup. Putusan rujukan pada akhir bulan Juni," bebernya.
Baca juga: Miris, Satu Balita Terdeteksi Terkena HIV di Ponorogo
Namun, saat itu keluarga Arif belum memberikan keputusan, apakah bersedia atau tidak untuk merujuk ke rumah sakit lain. Dan keluarga Arif baru memutuskannya dua hari lalu.
"Keluarga sudah pasrah dua hari lalu. Tapi disaat bersamaan kondisi Arif sedang drop, sehingga tidak jadi dirujuk," tambahnya.
"Kami sudah bekerja maksimal.Tapi tetap ada campur tangan Tuhan," pungkasnya.
Arif menjalani perawatan intensif di RSUD dr Harjono setelah tercemplung panci berisi air mendidih. Air itu merupakan air yang direbus Sulatih untuk untuk membuatkan kopi Misdi, suaminya.