jatimnow.com - Orok bayi perempuan yang dibuang di tempat penampungan sampah (TPS) Pasar Blambangan, Banyuwangi diuji forensik. Hasilnya, bayi malang tersebut saat dibuang dalam keadaan hidup.
Tim Forensik RSUD Blambangan, dr Solahudin menyatakan bahwa bayi perempuan yang dibuang di TPS Pasar Blambangan Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, masih hidup saat dibuang.
Baca juga: Warga Banyuwangi Geger Orok Bayi Perempuan Dibuang di Tempat Sampah
Baca juga: Geger Tangis Bayi dalam Ember Bekas Cat di Depan Rumah Warga Jember
Bayi perempuan itu diduga meninggal akibat kekurangan pasokan oksigen selama kurang lebih 24 jam pada waktu ditemukan warga, sekitar pukul 15.00 Wib, Kamis (8/8/2019).
"Dari hasil pemeriksaan yang jelas bayi itu pada waktu dilahirkan sempat menghirup udara. Karena kita temukan paru-parunya sudah mengapung, itu berarti sudah terisi udara (hidup)," katanya, Sabtu (10/8/2019).
Dari hasil uji forensik, jelas dr Solahudin, menyebut akibat terjadi asfiksia atau terhambatnya pasokan oksigen ke dalam saluran pernafasan.
Sehingga, karbon dioksida yang mestinya keluar dari dalam tubuh terhambat dan menjadi penyebab kematian bayi yang diduga dibuang oleh orangtuanya.
"Saluran pernafasannya tertutup. Bisa jadi akibat tertutup kain selendang yang menutup hidungnya," ungkapnya.
Baca juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan di Teras Rumah Warga Puncu Kediri
Solahudin menambahkan, sesuai pemeriksaan medis diperkirakan usia bayi tersebut belum genap 24 jam saat ditemukan warga.
Proses persalinannya pun berdasarkan hasil pemeriksaan, tali pusar pada orok bayi tidak dipotong oleh tenaga kesehatan.
"Pertama panjang tali pusar 35 cm, ujung potongan tali pusar serong dan tidak rata. Itu berarti bukan hasil potongan tenaga kesehatan," terangnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Banyuwangi, Ipda Nurmansyah mengaku jika kasus ini dalam tahap penyelidikan aparat sejak sehari selang penemuan.
Baca juga: Incar Tersangka Baru, Proyek Underpass Surabaya, Menyerahkan Diri
Kini, petugas tengah memburu pelaku pembuang bayi yang sempat menggegerkan warga di Kelurahan Lateng Pasar Blambangan itu.
"Kami masih melakukan penyelidikan," kata Ipda Nurman.