jatimnow.com - Para terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di sejumlah daerah Jawa Timur dalam sepekan terakhir, memiliki kaitan erat dengan perencanaan bom Surabaya pada Mei 2018.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, para terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 itu mengetahui proses perencanaan peledakan bom di Surabaya yang menewaskan 28 orang termasuk pelaku dan melukai 57 orang.
"Mereka terkait erat dengan peristiwa Bom Surabaya, minimal mengetahui proses rencana bom Surabaya," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Baca juga: Densus 88 Amankan 3 Orang Terduga Teroris di Kota Batu
Penangkapan dimulai dari terduga teroris HS alias Hanafi alias Abu Zufar (39), di Sampang, Madura pada Kamis (22/8). Dalam jaringan teroris, HS berperan sebagai amir atau pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Madura.
Diketahui, pada 2014, HS pernah mengikuti daurah atau pelatihan di Sengkaling, Malang bersama Abu Umar, Sutrisno, Nurkholis yang dimentori Abu Gar secara jarak jauh.
Baca juga:
- Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Lamongan Jaringan JAD
- Tim Densus 88 Tangkap Tiga Orang Terduga Teroris di Blitar
- YT, Perampok Toko Emas di Magetan dan Jaringan Teroris
Di hari yang sama, Tim Densus 88 juga menangkap BLH alias Salman alias Abu Wafa (31) di Brondong, Lamongan. BLH berperan sebagai amir JAD Lamongan.
Baca juga: Gudang di Surabaya Digeledah Densus 88, Tempat Kerja Terduga Teroris?
"Keduanya (HS dan BLH) pada 12 Mei 2018 ikut dalam pertemuan amir wilayah Jatim yang digelar di Islamic Center Balongbendo, Sidoarjo, sehari sebelum terjadinya bom Surabaya," ulasnya.
Selain itu, pada tahun 2015, BLH diketahui pernah mengikuti idad di Gunung Panderman, Malang bersama Romly dan Abu Gar.
Kemudian pada Jumat (23/8), Tim Densus 88 menangkap KJW (48) di Blitar. KJW merupakan anggota JAD Blitar yang diduga mengetahui pembelian senjata yang dilakukan anggota JAD yang sudah ditangkap, yaitu Anang Rustianto.
Masih di Blitar, Tim Densus 88 juga menangkap S dan JPS alias Aslan. S merupakan anggota kelompok JAD Blitar dan tercatat pernah mengikuti idad di Gunung Panderman Batu, Malang pada tahun 2015. Kemudian pada 2017, ia mengikuti idad di Pantai Lodoyo Blitar. Selain itu, S juga mengetahui keberadaaan pistol jenis FN milik Anang Rustianto.
Baca juga: Warga di Sampang Terduga Teroris Ditangkap, Begini Tanggapan Tetangganya
Sedangkan JPS, yang merupakan anggota JAD Blitar diketahui terlibat merencanakan aksi teror dengan target Pos Polisi Karanglo Malang menggunakan senjata milik Anang.
Dan pada Sabtu (24/8), Tim Densus 88 mengamankan YT alias Nukud (41) di Toko Emas Dewi Sri, Kabupaten Magetan. YT ditangkap lantaran melakukan pencurian dengan kekerasan di toko emas tersebut dan berhasil menggasak uang Rp 10 juta, 3 gelang emas dan 5 cincin emas.
"Pelaku (YT) mengaku sebagai simpatisan ISIS. YT menyebut bila berhasil melakukan pencurian tersebut, dananya akan disetor untuk hijrah ke Suriah," tambah Dedi.