jatimnow.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pasuruan memastikan jika proses belajar mengajar di SDN Gentong tidak mengalami masalah pasca ambruknya empat ruang kelas di sekolah tersebut.
Bagi siswa kelas IIA, IIB, VA dan VB yang atap ruangan kelasnya ambruk akan tetap mendapatkan pelajaran.
Baca juga:
Baca juga: Atap Sekolah di Probolinggo Ambruk Usai Diguyur Hujan Deras
- Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk, Dua Orang Tewas
- Ambruknya Atap SDN Gentong Kota Pasuruan Juga Lukai 11 Murid
- Ini Penyebab Ambruknya Atap SDN Gentong Kota Pasuruan
- Atap SDN Gentong Kota Pasuruan yang Ambruk Baru Direnovasi 2 Tahun
- Atap SDN Gentong Kota Pasuruan Ambruk, Dindik Diminta Cek Sekolah Lain
- Isak Tangis Iringi Pemakaman Dua Korban Ambruknya Atap SDN Gentong
- Dua dari 11 Korban Ambruknya Atap SDN di Kota Pasuruan Patah Tulang
Kabid Tenaga Pendidik Kota Pasuruan, Amin Ja'far mengatakan untuk menjamin proses belajar mengajar kondusif para siswa dipastikan tidak belajar di dalam tenda.
"Setelah kami berbicara dengan pimpinan SDN Gentong, ada 3 ruangan yang bisa difungsikan untuk merelokasi kegiatan belajar mengajar para siswa. Jadi tidak di tenda besar yang dipasang di halaman tengah sekolahan ini," katanya, Rabu (6/11/2019).
Baca juga: Atap 2 Kelas SDN Ngadiluwih Bojonegoro Ambruk, Dinas Pendidikan Slow Respons?
Ketiga ruangan yang akan difungsikan nantinya yaitu satu kelas yang berada di deretan ruangan sisi selatan dan 2 ruangan yang berada di sisi utara, salah satunya yakni ruang Guru.
"Salah satu ruang yang difungsikan untuk belajar siswa adalah ruang guru. Kami memastikan, jika proses belajar mengajar akan diselenggarakan agar siswa tetap bisa maksimal belajarnya," tandasnya.
Atap bangunan kelas II B, II A, V B, V A, SDN Gentong Kota Pasuruan ambruk dan menimpa guru dan murid yang sedang beraktifitas di dalam kelas sekitar pukul 08.15 Wib, Selasa (5/11/2019).
Baca juga: Ruang Kelas Sekolah di Trenggalek Ambruk Tertimpa Longsor
Ambruknya atap sekolah ini menyebabkan dua orang tewas yaitu Irza Almira (8), murid kelas 2B asal Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo dan seorang guru yang saat itu berada di kelas 5A, Sevina Arsy Wijaya (19), warga Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.
Selain menyebabkan dua korban tewas, kejadian ini juga mengakibatkan 11 murid SDN Gentong Kota Pasuruan mengalami luka-luka dan 2 siswa diantaranya mengalami patah tulang.