jatimnow.com - Dua desa di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto terendam banjir akibat Kali Lamong meluap, Senin (6/1/2020) malam.
Kepala Dusun Lamong, Jari mengatakan banjir terjadi pada pukul 22.00 Wib. Air kini merendam jalan kampung dan rumah warga dengan ketinggian mencapai 60 sentimeter.
"Ada rumah warga yang terendam. Karena curah hujan yang tinggi dan sungainya minta dinormalisasi," katanya, Selasa (7/1/2020).
Baca juga: Tinjau Banjir Luapan Sungai Kali Lamong, Bupati Gresik Beberkan Solusi Terbaik
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini mengatakan banjir merendam pemukiman warga di Dusun Klanting, Desa Pulo dengan ketinggian air 60 sentimeter.
"Rumah warga tergenang 60 hingga 70 sentimeter sebanyak 6 rumah. Sedangkan persawahan tergenang banjir seluas 20 hektar," kata Zaini.
Sedangkan di Dusun Balong, Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong terdapat 17 rumah terendam air dengan ketinggian air 40 sampai 50 sentimeter dan 25 hektar persawahan tergenang.
Baca juga: Sungai Kali Lamong Kembali Meluap, 8 Desa di Gresik Terendam Banjir
"Banjir terjadi karena hulu Kali Lamong diguyur hujan dua hari sehingga meluap dan menggenangi dua desa," bebernya.
Zaini menyayangkan sikap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang belum mengadakan alokasi untuk normalisasi Kali Lamong.
Anak Sungai Bengawan Solo ini menjadi penyebab banjir yang terjadi di Kabupaten Mojokerto dan Gresik.
Baca juga: Melihat Desa Cermen Gresik, Lokasi Terdampak Luapan Kali Lamong
Masih kata Zaini, normalisasi Sungai Lamong memerlukan anggaran senilai Rp 1,4 Triliun. Dana yang ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hanya Rp 2 Miliar sampai Rp 3 Miliar.
"Tidak hanya usulan, bertemu dengan Pemprov Jatim dan semua pihak terkait sudah dilakukan," pungkasnya.