jatimnow.com - Pemicu terjadinya banjir lumpur yang menerjang perkampungan di lereng Gunung Ijen, disebut dipicu hutan gundul akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng gunung itu pada medio 2019 lalu.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Bondowoso Ayib Rasyidi mengatakan, banjir yang melanda dua dusun di Desa Sempol, Kecamatan Ijen itu, diawali dengan hujan deras yang terjadi di wilayah hulu.
Wilayah hulu yang dimaksud adalah kawasan Pegunungan Ijen. Di sana, pada Tahun 2019 kemarin terjadi kebakaran hutan dan lahan dengan dampak ratusan hektar, sehingga hutan menjadi gundul.
Baca juga: Foto: Perkampungan di Lereng Ijen Bondowoso Usai Disapu Banjir Bandang
Baca juga:
Baca juga: Khawatir Banjir Susulan, Warga Lereng Gunung Ijen Begadang Tiap Malam
- Banjir Lumpur Terjang Perkampungan di Lereng Gunung Ijen
- Banjir Lumpur di Lereng Gunung Ijen Rusak Puluhan Rumah
- 250 Keluarga Terdampak Banjir Lumpur di Lereng Gunung Ijen
"Hutan yang gundul di wilayah Pegunungan Ijen menjadi faktor terjadinya banjir bandang di Desa Sempol, Kecamatan Ijen," sebut Ayib, Rabu (29/1/2020) malam.
Berdasarkan data yang dimiliki BPBD Bondowoso, di kawasan Pegunungan Ijen diguyur hujan dengan intensitas lebat terjadi sejak, Selasa (28/1/2020) kemarin. Disusul dengan hujan deras yang terjadi siang tadi.
Baca juga: Khofifah Minta Gerak Cepat Tangani Banjir Lumpur di Lereng Gunung Ijen
"Dari data yang kami terima di kawasan hulu, terjadi hujan lebat mulai kemarin. Ditambah hujan yang cukup deras siang tadi, sehingga tanah tergerus air dan terbawa air ke rumah-rumah warga," ungkapnya.
Akibat banjir lumpur itu, 200 hingga 250 kepala keluarga (KK) terdampak. Beberapa mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga. Sementara petugas gabungan dari BPBD, Polri, TNI, Basarnas, pemerintah daerah setempat hingga relawan telah mendirikan posko tanggap bencana dan menyiapkan tempat pengungsian warga.