jatimnow.com - Kerusuhan di rumah tahanan teroris Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5/2018) malam membuat semua pihak waspada, termasuk Lapas Kelas I Madiun.
Apalagi, ada lima narapidana teroris (napiter) yang mendekam di sel Lapas Kelas I Madiun. Tiga diantaranya merupakan kelompok teroris Poso.
"Ada lima napi teroris di Lapas Kelas I Madiun. Dua napiter dihukum dua tahun, tiga napiter lain dihukum 6 tahun, 8 tahun, dan 12 tahun. Jadi ada lima,"kata Kepala Lapas Kelas I Madiun, Suharman kepada jatimnow.com, Jumat (11/5/2018).
Baca juga: Lapas Tulungagung Terima 2 Napiter dari Rutan Mako Brimob Cikeas
Ia mengaku, meningkatkan kewaspadaan dengan melengkapi mesin X-Ray. Mesin tersebut digunakan untuk mencegah penyelundupan barang-barang terlarang masuk ke dalam Lapas.
"Setiap pengunjung dan petugas Lapas yang ingin masuk ke dalam harus melewatinya. Biar kita juga tidak kecolongan," katanya.
Ia juga mengklaim, hingga saat ini kondisi di Lapas Kelas I Madiun masih kondusif. Dikatakan Suharman, untuk pengamanan pihaknya dibackup dari Polres Madiun Kota, Brimob Detasemen C Madiun, dan Kodim 0803 Madiun.
Baca juga: Penguatan Layanan Kesehatan di Lapas dan Rutan, Ini Upaya Kemenkumham Jatim
"Di Jakarta ada masalah. Tapi di Madiun Lapas Kelas I Madiun, alhamdulillah masih kondusif. Kalau untuk saat ini, pengaruh secara langsung belum kelihatan," katanya.
Suharman mengatakan, saat ini kondisi Lapas Kelas I Madiun over kapasitas. Sebab, saat ini jumlah napi di Lapas Kelas I Madiun sebanyak 981 napi. Padahal jumlah kapasitas yang seharusnya 516 napi.
"Sudah over kapasitas, hampir 100 persen," katanya.
Baca juga: Selundupkan Sabu Dalam Roti ke Lapas Probolinggo, Wanita Asal Sidoarjo Ditangkap
Sementara jumlah petugas lapas sebanyak 180 petugas. 60 petugas di antaranya bertugas di bagian pengamanan dibagi menjadi empat regu.
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Erwin Yohanes