jatimnow.com - Mr Cui Changqing, seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China menolak dipulangkan dari Banyuwangi menuju negara asalnya. Pria itu memilih bertahan di Bandara Banyuwangi.
Sejumlah petugas gabungan dari TNI-Polri dan petugas bandara menjaga Mr Cui agar tidak kembali bikin ulah. Sebab pada Senin (25/5/2020), TKA itu sempat mengamuk dan bersembunyi di bawah kolong bus.
"Kita terus lakukan negosiasi apa yang dia minta. Kita hati-hati dalam penanganan WNA. Kita tidak mau gegabah," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifudin, Selasa (26/5/2020).
Baca juga: Dipulangkan dari Jember, TKA China Rusak Fasilitas Bandara Banyuwangi
Menurut Arman, beberapa anggota dan Kapolsek Rogojampi Kompol Agung Setyo Budi hingga saat ini memantau Mr Cui selama 24 jam. Negosiasi oleh petugas juga terus dilakukan untuk mengetahui keinginan TKA asal China yang bekerja di salah satu pabrik semen di Jember itu.
"Selama 24 jam kita pantau. Apa yang dia mau kita turuti. Sepertinya yang bermasalah itu si TKA ini. Mulai berbuat ulah dengan teriak-teriak dan tidak mau memberikan penjelasan yang jelas," paparnya.
Baca juga: MUI Jatim Dukung Penolakan TKA China di Sulawesi Tenggara
Menurut Arman, beberapa negosiator telah didatangkan untuk mengetahui alasannya tidak mau dipulangkan ke negara asalnya. Dalam negosisasi itu, Mr Cui mengaku belum puas dengan hak-haknya dari perusahaan tempatnya bekerja.
Sementara itu EGM Bandara Banyuwangi, Heru Karyadi mengatakan, terdapat 150 TKA asal China yang bekerja di Jember dan hendak dipulangkan melalui Bandara Banyuwangi ke Jakarta menuju China.
Namun, lanjut Heru, dari 150 warga negara asing (WNA) tersebut terdapat 146 orang yang memiliki kelengkapan dokumen.
Baca juga: Guru Les Asal China Diisolasi di Surabaya, Dokter: Riwayat Bronkitis
"Tetapi dari 150 yang diberangkatkan hanya 146. Sisa WNA ada 4 batal diberangkatkan karena dokumennya belum clear," jelasnya.
Rencananya, empat WNA tersebut akan dikembalikan kepada pihak pabrik semen di Jember. Sedangkan para TKA yang dipulangkan pada Senin (25/5) diawasi secara ketat oleh TNI-Polri, petugas bandara dan petugas kesehatan sesuai protokol kesehatan antisipasi penyebaran Covid-19.