jatimnow.com - Keributan antara dua kelompok massa terjadi di depan Kantor Mega Auto Finance (MAF) hingga berlanjut ke sekitaran Monumen Bambu Runcing, Jalan Panglima Sudirman, Surabaya, Kamis (18/6/2020).
Video keributan itu pun viral di media sosial. Dalam video yang dilihat jatimnow.com, terdengar bahwa keributan itu terjadi antara debt collector dan driver ojek online (ojol).
Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Arief Rizky Wicaksana membenarkan keributan tersebut. Namun dia masih belum bisa membeberkan peristiwa tersebut lebih detail.
Baca juga: Keributan di Jalan Raya Kediri-Kertosono, Pesilat Janji Ganti Kerusakan dan Kerugian Warga
"Itu kan ojol yang satunya kelompok masyarakat. Yang bersangkutan dari komunitas ojol saat ini sedang melakukan pelaporan dan masih diintrogasi di SPKT dan masih belum terbit LP (laporan polisi)-nya," jelas Arief saat dikonfirmasi jatimnow.com.
Sementara Kapolsek Genteng Kompol Anggi Saputra Ibrahim menyebut bahwa keributan tersebut dipicu salah paham terkait tagihan angsuran oleh kreditur kepada kreditur yang berujung hendak ditariknya unit kendaraan.
Baca juga: Lagi, 2 Orang Terlibat Keributan Saat Razia PPKM Darurat di Surabaya Diamankan
"Sebenarnya kejadian tersebut memang perselisihan antara debitur dan kreditur. Kejadian tersebut sudah menemukan titik terang antara kreditur dan debitur. Pihak leasing sudah mengajukan dua opsi. Kreditur sudah bilang ajukan pak, biar pusat yang nentukan. Jadi sebenarnya sudah clear," terangnya.
Menurut Anggi, meski sudah clear, debitur dan kreditur tidak melakukan koordinasi. Sehingga dalam grup masih dilakukan penarikan unit. Diduga karena adanya proses penarikan unit itulah sehingga kelompok massa turun tangan.
Baca juga: Razia PPKM Darurat di Surabaya Berujung Keributan, Pelaku Perusakan Diburu
Alhasil, kelompok massa di pihak kreditur itu ribut dengan debitur dan kawn-kawannya.
"Kabarnya ada yang kena pukul benda tumpul dan terluka tapi tidak tahu berapa orang yang terluka. Tapi terkait hal ini sudah ada laporan di Polrestabes Surabaya," tandas Anggi.