jatimnow.com - Warga Suku Tengger Bromo menggelar ritual Yadnya Kasada di Gunung Bromo, Selasa (7/7/2020) dinihari.
Sebelum sesajen dari hasil bumi dilarung ke mulut kawah, warga suku Tengger dari empat wilayah diantaranya Probolinggo, Pasuruan Lumajang dan Malang berkumpul di Pura Luhur Poten di Kaldera lautan pasir Gunung Bromo untuk memanjatkan doa yang dipandu oleh para dukun pandita.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto mengatakan pelaksanaan Yadnya Kasada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab saat ini tidak ada wisatawan yang bisa melihat dan menyaksikan ritual tersebut karena Pandemi Corona.
Baca juga: 4 Spot Wisata Populer di Bromo Ganti Nama, Berikut Daftarnya
"Namun masalah ritual umat Suku Tengger tetap khidmat dalam pelaksanaannya," katanya.
Baca juga: 7 Tempat Wisata Apik di Malang yang Wajib Dikunjungi
Ia melanjutkan, selain menyerahkan hasil bumi oleh warga Suku Tengger sebagai sesembahan untuk Joko Seger dan Roro Anteng, mereka juga menyelipkan doa kepada Sang Hyang Widi agar wabah Virus Corona segera sirna.
"Agar kehidupan masyarakat bisa kembali normal tanpa ada wabah Corona lagi," jelasnya.
Baca juga: Kebakaran Lereng Gunung Batok Kawasan Bromo Dipastikan Sepenuhnya Padam
Dalam pelaksanaan Yadnya Kasada di tengah Pandemi Corona, Bambang mengaku umat suku Tengger tetap mematuhi aturan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kita berharap usai pelaksanaan Yadnya Kasada, Corona sudah berakhir dan kehidupan masyarakat Tengger segera kembali pulih kembali termasuk kawasan wisata Gunung Bromo segera dibuka kembali," tandasnya sambil menyebut dalam pelaksanaan Yadya Kasada tahun ini ada tiga warga dikukuhkan menjadi dukun pandita baru yakni 1 warga dari Desa Sapikerep dan 2 asal Sariwani Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.