jatimnow.com - Kota Surabaya yang menjadi zona jingga atau oranye hanya bertahan 9 hari. Kini, kota di bawah pimpinan Tri Rismaharini kembali ke zona merah dalam penanganan Covid -19 atau Virus Corona.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur menyampaikan Kota Surabaya kembali berstatus zona merah atau berisiko tinggi penularannya.
Sebelumnya kota ini sempat zona jingga atau berisiko sedang selama sembilan hari.
Baca juga: Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu
"Surabaya dari sebelumnya sempat zona oranye (jingga), sekarang kembali menjadi merah. Maka otomatis Satgas Covid-19 Jatim juga mengikuti. Karena zona itu kewenangan pusat," ujar Anggota Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril, Rabu (19/8) ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya.
Selain Kota Surabaya, daerah yang berstatus zona merah lainnya adalah Kabupaten Sidoarjo.
Berdasarkan data, hari ini Surabaya jumlah kasus baru mencapai 120 orang, sembuh 195 orang dan meninggal dunia enam orang.
Sebuah unggahan @xxxxsuroboyo melalui Instagram menggambarkan keramaian di Alun-alun Surabaya, kompleks Balai Pemuda yang baru diresmikan itu. Alun-alun baru itu terlihat dijejali masyarakat pada Rabu (19/8/2020) malam.
Akun @xxxxsuroboyo menyertakan narasi dalam unggahannya.
"Sekilas suasana Alun-alun Suroboyo (Balai Pemuda) bengi iki (19/8/2020) seng mulai nggelar penampilan kesenian maneh sawise renovasi & resmi dibuka umum wingi 17 Agustus.
Baca juga: Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi
Dimulai teko dino iki 19 Agustus 2020 akeh rangkaian acara nang kene, antarane: Campursari, Ludruk, Wayang kulit, Reyog, Standup Comedy, Musik Jazz, Musik patrol, dll. Cek ae jadwal lengkape nang postingan @xxxxsuroboyo mau awan. (Nang instastory yo ono jadwale pisan)
Dadi sopo seng dolen bengi iki nang Alun-alun Suroboyo?"
Adanya keramaian di Alun-alun Surabaya itu membuat politisi PKB yang duduk di DPRD Surabaya, Mahfudz geram. Ia menuding Pemkot Surabaya ngawur mengadakan acara yang berpotensi mengundang kerumunan.
"Laia, pemkot ngawur. Di saat kita berusaha menekan angka penularan Covid -19, mereka malah mengundang kerumunan," kata Mahfudz, Jumat (21/8/2020).
Baca juga: Mencicipi Kuliner Legendaris di Kediri, Soto Ayam Bok Ijo Wajib Dicoba
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengakui jika pemkot akan melakukan evaluasi.
"Kemarin Ibu Wali Kota memerintahkan pagelaran seni sementara dihentikan dulu," katanya saat dikonfirmasi.