jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Kantor Pertanahan atau Badan Pertanahan Nasional (BPN) Gresik dan pemerintah desa menggelar deklarasi untuk menyukseskan program pertanahan nasional dengan nama Trijuang.
Digulirkannya program ini ditandai dengan bunyi sirine deklarasi 'Persiapan Trijuang Dalam Rangka Mensukseskan Program Strategis Nasional di Bidang Pertanahan' diikuti oleh 47 kepala desa dari dua kecamatan yaitu Sedayu dan Dukun disaksikan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).
Dengan program itu, ke depan masyarakat Gresik tidak perlu repot lagi bila membutuhkan berbagai informasi tentang identifikasi bidang tanahnya. Sebab program berbasis teknologi ini diyakini bakal memudahkan masyarakat ketika mengidentifikasi bidang tanah.
Baca juga: Terima Sertifikat Aset Tanah, Ning Ita: Keberadaaan Lahan Milik Daerah Terdata
Kepala BPN Gresik, Asep Heri mengatakan, akan ada data lengkap mulai status, batas, luas, zona, nilai tanah dan penggunaan tanah yang bisa diketahui.
"Untuk percontohan awal 47 desa dan 2 kecamatan yang akan didaftarakan dalam program Trijuang sesuai deklarasi bersama. Mereka merupakan desa binaan kami yang memang sudah disiapkan," jelas Asep dalam siaran pers yang diterima redaksi, Jumat (25/9/2020).
Menurut Asep, dengan keterlibatan masyarakat melalui pemerintah desa, akan memudahkan BPN melakukan sertifikasi tanah. Sehingga ke depan diharapkan dapat tercipta data bidang tanah yang lengkap dan akurat.
"Meski yang sudah bersertifikat atau belum. Program Trijuang ini akan menjadikan data pertanahan di Kabupaten Gresik menjadi lengkap untuk bisa membantu mewujudkan pembangunan pemerintah daerah lebih maju dari berbagai aspek," harapnya.
Dari semua itu, lanjut Asep, terdapat 50 ribu bidang tanah, targetnya tiga bulan ke depan harus bisa rampung proses pemasangan tanda batas bidang tanah yang sudah didaftarkan sebagai wujud digitalisasi program masa depan pemerintah.
Baca juga: BPN Targetkan Seluruh Tanah di Gresik Bersertifikat Tahun 2023
"Pemasangan tanda batas bakal dilakukan serentak. Tiap desa kita siapkan 150 ribu patok batas agar proses bisa berjalan maksimal," paparnya.
Asep juga mengapresiasi dukungan Pemkab Gresik, Kanwil BPN Provinsi Jatim dan pemerintah desa yang sudah mendukung Trijuang dengan tujuan membantu masyarakat dalam memperoleh kepastian hukum tanah.
"Harapan kami nanti seluruh tanah baik di darat maupun di kepulauan bisa terdata dan terinventarisir. Terima kasih atas dukungan Pemkab Gresik serta bimbingan Kanwil BPN Jatim," tambahnya.
Sementara Bupati Gresik Sambari Halim Radianto meyakini program Trijuang bisa mengakomodir seluruh pendaftaran tanah di wilayahnya. Dia berharap dalam proses nanti BPN bisa menyederhanakan administrasi dan beban biaya agar masyarakat tidak berat.
Baca juga: Penantian 30 Tahun Sertifikat Tanah Masjid Agung Lamongan
"Program ini pasti sangat membantu. Semoga permasalahan tanah yang ada di Gresik bisa terselesaikan. Tolong dukungan semua pihak, terutama pemerintah desa bekerjalah dengan sungguh-sungguh agar bisa berjalan lancar," tutur Bupati Sambari.
Penggagas Trijuang yaitu Kepala Kanwil BPN Jawa Timur, Jonahar. Dia mengutarakan bahwa sinergi memang menjadi kunci suksesnya program unggulan ini. Dia juga mengapresiasi kekompakan pemda dan BPN Gresik.
"Saya yakin program Trijuang di Gresik bisa sukses. Nampak dukungan dari semua pihak terasa dalam deklarasi saat ini. Bila saja salah satu tidak mendukung, niscaya program ini tidak bisa terlaksana," sambung Jonahar.
Acara juga diisi dengan peresmian ruang media sosial dan membuat podcast bersama di salah satu ruang Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik.