jatimnow.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menyebut ada penurunan jumlah pencapaian program kerja meskipun tetap menyentuh target selama 2020.
"Pencapaian program kerja di tahun 2020 tak lepas dari dukungan masyarakat dalam berbagai kegiatan, seperti yang dilakukan bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pemberantasan. Selain itu juga tak lepas dari kondisi pandemi yang melanda Indonesia selama hampir sembilan bulan ini," kata Kepala BNNP Jatim, Brigjend Pol Idris Kadir saat menggelar analisis dan evaluasi (anev), Rabu (30/12/2020).
Ia merinci, berdasarkan data ditahun 2018 ada 29 kasus yang berhasil diungkap oleh bidang Pemberantasan BNNP Jatim. Sementara ditahun 2019 terjadi penurunan menjadi 25 kasus dan tetap stabil di tahun 2020 sebanyak 25 kasus.
Baca juga: 4 Kasus Pembunuhan Sadis di Kediri Tahun 2023
Dari jumlah tersangka, grafik di tahun 2018 hingga 2020 terjadi perbedaan siginifikan. Jika ditahun 2018 ada 38 tersangka, tahun 2019 naik menjadi 141 tersangka, sementara di tahun 2020 merosot menjadi hanya 68 tersangka.
Baca juga: 10 Berita Trending 2022: Kisah Pernikahan Tanpa Mempelai Pria Paling Dikepoin
"Tidak dipungkiri, karena memang pandemi. Kami juga pikirkan bagaimana keselamatan anggota. Jadi sejauh ini kami masih melakukan analisa-analisa khusus untuk bidang pemberantasan," paparnya.
Idris menambahkan, tahun 2021 nanti sesuai perintah kepala BNN yang baru Irjen Pol Petrus R Golose, peningkatan kepercayaan masyarakat kepada lembaga menjadi prioritas yang melekat dalam tiap program BNN baik pusat maupun daerah.
Baca juga: 3 Kasus Pencabulan di Lamongan yang Bikin Ngelus Dada
"Salah satu yang jadi prioritas kami adalah bagaimana meningkatkan kepercayaan publik, kepercayaan masyarakat kepada lembaga ini. Nanti tahun depan akan kami rumuskan bagaimana program-program yang langsung mengena ke masyarakat agar trustment itu terjalin," pungkas alumnus Akpol 1988 tersebut.