jatimnow.com - Dendam asmara menjadi pemicu pembunuhan terhadap Demiri (50), warga Kecamatan Burlanjeng, Kabupaten Sampang, Madura di Jalan Simo Jawar Gang 5, Sukomanunggal, Surabaya.
Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ambuka Yudha Hardiputra menyebut bahwa pelaku Abdul Hosid (39) warga Sampang, Madura itu membunuh korban karena dendam, lantaran mantan istrinya direbut korban ketika statusnya masih belum bercerai.
Ambuka menambahkan, pelaku juga menduga mantan istrinya sudah menjalin hubungan dengan korban saat pelaku bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Baca juga: Konflik Keluarga jadi Motif Pembunuhan Wanita Cantik di Surabaya
"Pelaku menduga, korban dan mantan istrinya melakukan hubungan sebelum kejadian saat bekerja jadi TKI. Dulu pernah dapat kabar kejadian serupa (selingkuh), tapi sudah dimaafkan. Pas ada kejadian lagi, tersangka jengkel dan melakukan pembacokan," ujar Ambuka, Jumat (12/3/2021).
Baca juga:
- Pria di Surabaya Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Pria Tewas di Surabaya Dipastikan Dibunuh, Pelaku Teridentifikasi
- Pelaku Pembunuhan Pria di Surabaya Diringkus
Menurut Ambuka, saat itu pelaku dengan mantan istrinya masih berstatus menikah. Bahkan tidak ada catatan atau data yang menyebut keduanya belum berpisah. Namun istri pelaku sudah berhubungan dengan korban.
"Katanya menikah, tapi tidak ada catatan dari negara atau nikah siri," tambahnya.
Sementara pelaku pembacokan, Hosid mengaku amarahnya muncul sejak Februari 2013 saat dirinya bekerja sebagai TKI di Malaysia. Saat itu dia memperoleh informasi bahwa istrinya dengan korban mempunyai hubungan.
Pada April 2019, saat pelaku masih bekerja sebagai TKI di Malaysia, pelapor kembali ke Sampang. Namun April 2020, pelaku kembali bekerja sebagai TKI di Malaysia seorang diri.
Baca juga: Sederet Fakta Pembunuhan Wanita Cantik di Surabaya, Leher Terlilit Kabel USB
Saat masih di Malaysia, pelaku mendapatkan kabar dari anaknya bahwa istrinya sering keluar dan bertemu dengan korban. Atas hal tersebut, pelaku pulang ke Sampang dan mendapati istrinya sudah tidak berada di rumah.
Sehingga sekitar pukul 10.00 Wib, Rabu (10/3/2021), pelaku menuju ke Surabaya menggunakan motor sembari membawa celurit yang diselipkan di pinggang sebelah kiri.
Sekitar pukul 12.00 Wib, saat berada di Jalan Simojawar, Surabaya, pelaku melihat korban sedang berjalan kaki sendirian. Pelaku langsung mengayunkan celurit ke arah korban dan mengenai tangan. Pelaku kembali menyabetkan celurit itu ke pundak, perut dan paha korban secara membabi buta.
Baca juga: Siswi SMPN 31 Surabaya Korban Pembunuhan, Selain Pintar Juga Berkepribadian Sederhana
Mengetahui korban tersungkur bersimbah darah, pelaku langsung naik motor untuk melarikan diri.
"Istri saya sudah dua kali berhubungan. Yang pertama dimaafkan, yang kedua dibawa lari (korban)," aku pelaku.
Kendati demikian, pelaku mengaku tak tahu apa alasan istrinya berselingkuh dengan korban. Dia mengaku hanya dibutakan api cemburu ketika mendengar dan mengetahui kenyataan itu.
"Tidak tahu alasannya selingkuh sejak saya 5 tahun jadi TKI. Yang tau anak saya, saya dikabari waktu itu," pungkasnya.