jatimnow.com - Proses penyelidikan kasus dugaan kekerasan hingga pelecehan seksual terhadap 15 siswi di sekolah SPI Kota Batu, Malang terus bergulir. Saat ini, penyidik tengah mengumpulkan bukti-bukti sebelum melaksanakan gelar perkara.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Ali Mahfud mengatakan pengumpulan bukti-bukti itu dilakukan oleh timnya hingga lengkap.
Namun, ia enggan membeberkan lebih jauh bukti apa saja yang sudah ada maupun yang masih perlu dilengkapi.
Baca juga: Polisi Dalami Syiar Paham Khilafah Usai Tahan Ketua Khilafatul Muslimin Surabaya
"Yang pasti untuk saat ini sedang mengumpulkan alat bukti. Setelah lengkap barulah dilakukan gelar perkara," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (2/6/2021).
Baca juga:
- 15 Siswi Kota Batu Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual, Komnas PA Lapor Polisi
- Komnas PA Sebut Siswi Kota Batu Diduga Juga Terima Kekerasan Fisik dan Ekonomi
- 15 Siswi di Kota Batu Diduga Terima Pelecehan dan Kekerasan, Ini Kata Sekolah
- Polisi Mulai Dalami Kasus Dugaan Kekerasan dan Pelecehan 15 Siswi di Kota Batu
- Dugaan Kekerasan hingga Pelecehan 15 Siswi di Batu, Polisi akan Gelar Perkara
Selain mengumpulkan bukti-bukti, terduga korban juga telah diminta untuk menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
Baca juga: Karaoke di Kediri itu Ternyata Sediakan Layanan Plus, 2 Orang Jadi Tersangka
Nantinya hasil visum ini juga akan menjadi salah satu alat bukti dalam kasus dugaan kekerasan hingga pelecehan seksual tersebut.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko sebelumnya mengatakan bahwa gelar perkara kasus dugaan kekerasan hingga pelecehan seksual di sekolah SPI, Batu segera dimulai.
"Kami telah membentuk tim, membuat konstruksinya, dan akan melakukan gelar perkara dalam Minggu ini," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Senin (31/5).
Baca juga: Drama Pembunuh Mahasiswa Brawijaya: Rampas Identitas, Takziah ke Rumah Korban
Sebelumnya, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait melaporkan kasus ini ke SPKT Polda Jatim pada Sabtu (29/5) lalu.
Kepala Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), Risna Amalia telah membantah tudingan yang mengarah ke pihaknya. Ia mengaku kaget dan aneh dengan laporan dari Komnas PA.