Pasuruan - Warga Desa Galih, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, bersama aktivis lingkungan melakukan upaya konservasi dengan menanam 5.000 pohon berbagai jenis di area hulu daerah aliran sungan (Das) Rejoso.
Ribuan pohon itu ditanam di area tebing sungai berbatu pinggir hutan Desa Galih yang menjadi salah satu titik area tangkapan air di dataran tinggi Kabupaten Pasuruan.
"Kami bersama warga, mahasiswa dan aktivis lingkungan Sekola Konang, melakukan tanam pohon di tebing pinggir hutan Desa Galih. Tujuannya untuk mencegah longsor sekaligus merawat wilayah tangkapan air," jelas Kepala Desa Galih, Kecamatan Pasrepan, Eko Miwanto, Sabtu (6/11/2021).
Baca juga: Shrimp Festival jadi Stimulan Budidaya Udang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Adisti Fauziyah aktivis lingkungan Sekola Konang mengatakan, upaya konservasi lingkungan dengan penanaman pohon ini sangat penting dilakukan.
Baca juga: UMAHA Sidoarjo Gelar Program Merawat Mata Air Menjaga Kehidupan di Lak Talang
Sebab, dari hasil kajian lingkungan yang dilakukan oleh lembaganya bersama warga desa, diperkirakan 5 tahun ke depan debit air yang ditangkap di Desa Galih akan berkurang jika tidak dilakukan upaya konservasi.
5.000 jenis tegakan yang ditanam dalam upaya konservasi itu, antara lain jenis pohon jambu air, kepel, sukun, bendo, nangka dan kluwek.
Baca juga: Pj Bupati Pasuruan Dorong 60 Perusahaan Penuhi Kewajiban Konservasi Izin Lingkungan
"Pohon-pohon tersebut sangat bermanfaat dalam upaya konservasi merawat sumber mata air. Selain itu, akar tegakan pohon juga cukup kuat menahan tanah dan batuan tebing agar tidak longsor," tandasnya.