Ponorogo - Petani tembakau Desa Sendang, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo menjadikan daun hasil pertanian yang telah membusuk akibat curah hujan yang tinggi untuk dijadikan pupuk organik ke lahannya.
Kepala Desa Sendang, Taufiqurrahman mengatakan ada 120 petani di daerahnya merugi karena hasil panen tembakau tidak bisa dijual ke gudang koperasi.
Biasanya, petani tembakau di Desa Sendang dapat meraih pendapatan hingga Rp 5 juta per sekali jemur.
Baca juga: Petani Apresiasi Kebijakan Pemerintah Tak Naikkan Cukai Hasil Tembaku 2025
"Daun tembakau membusuk dan petani memilih membuang ke lahan pertanian untuk pupuk organik," terang dia, Rabu (17/11/2021).
Baca juga: Kemarau Basah Resahkan Petani Tembakau Lamongan
Biasanya di pekan kedua pada Bulan November adalah waktu panen para petani tembakau. Biasanya mereka menyetor rajangan tembakau kering ke gudang Koperasi Unit Desa (KUD).
"Bisa dibayangkan para petani inti dan plasma ini mengalami kerugian hingga Rp 600 juta per minggu," ujar Taufiq.
Baca juga: Petani Padi di Bojonegoro Rugi Puluhan Juta, Kini Beralih Tanam Tembaku
Menurutnya, tembakau yang membusuk itu daripada terbuang sia-sia, maka rajangannya dibuang ke lahan tembakau untuk dijadikan tambahan pupuk organik.
"Bagusnya untuk menunjang kesuburan tanah, untuk pupuk organik," tandas Taufiq.