Malang - Perusahaan analisis data lalu lintas Inrix merilis hasil penelitian Global Traffic Scorecard 2021. Dalam data tersebut beberapa kota di Indonesia memiliki angka kemacetan.
Untuk peringkat pertama yaitu Kota Surabaya, kedua Jakarta, ketiga Denpasar, dan keempat yaitu Kota Malang.
Setiap pengendara di Malang kehilangan 29 jam dalam kemacetan selama periode jam sibuk.
Baca juga: Pj Iwan Kurniawan Apresiasi Seluruh Pihak Dukung Malang jadi Kota Kreatif Dunia
Menanggapi hal tersebut, Dinas Perhubungan Kota Malang menganggap jika kemacetan yang ada di Kota Malang hanya di jam-jam tertentu.
"Memang kepadatan arus hingga mengalami kemacetan acap kali terjadi. Terlebih ketika hari libur akhir pekan atau musim liburan," jelas Kepala Dishub Kota Malang, Heru Mulyono, Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Aktivis di Kota Malang Desak Pemkot Beri Perhatian Penyandang Autis
Selain itu kemacetan juga terjadi di jam dan di ruas jalan tertentu. Misalnya pagi atau sore hari ketika aktivitas masyarakat meningkat.
"Kepadatan di sejumlah titik ruas jalan terjadi pagi atau sore. Pantauan kami kepadatan saat pagi hari mulai pukul 06.30 WIB hingga pukul 08.30 WIB. Setelah itu akan lancar kembali," ujarnya.
Baca juga: CCTV dan ETLE Statis Baru Terpasang di Simpang Ki Ageng Gribig Malang
Lalu titik kepadatan bisa dijumpai di ruas jalan keluar-masuk Kota Malang. Terlebih Kota Malang berada di tengah-tengah dua daerah lain.
"Kedua daerah tersebut juga memiliki kepadatan tinggi terutama Kota Batu lalu Kabupaten Malang. Kita berada di tengah dari Kabupaten Malang dan Kota Batu," tukasnya.