Mojokerto - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Dinas Kesehatan bersama PWI melaksanakan vaksinasi booster bagi jurnalis di Pendopo Graha Maja Tama.
Vaksinasi booster ini juga digelar bagi aparatur sipil negara (ASN) serta masyarakat umum. Vaksin yang digunakan merk Pfizer.
Ketua PWI Mojokerto Sholahudin mengatakan, vaksinasi booster ini dilakukan karena awak media harus memiliki kekebalan tubuh.
Baca juga: Catat Rek! Vaksinasi Booster Kedua untuk Umum Dimulai Hari Ini
"Kinerja kami tidak kenal waktu dan tak kenal lelah maka dibutuhkan badan yang fit. Ini salah satu bentuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di kalangan wartawan. Kami bekerja sama dengan Dinkes Pemkab Mojokerto untuk melakukan vaksinasi booster," kata Sholahudin, Senin (31/1/2022).
Menurut wartawan MNC grup ini, untuk vaksinasi pertama dan kedua, PWI bekerja sama dengan Pemkot Mojokerto, sementara vaksinasi booster bekerja sama dengan Pemkab Mojokerto.
Baca juga: Gerai Vaksin Booster Hadir di Samsat Jombang, Tersedia 900 Dosis
"Vaksinasi satu dan dua pakai sinovac, sesuai anjuran pemerintah untuk booster kami memakai Pfizer," tuturnya.
Sementara Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menjelaskan, pihaknya mengapresiasi jurnalis yang menyukseskan vaksinasi booster untuk mencegah virus corona varian Omicron.
"Varian Omicron banyak didapati di Indonesia. Meski tidak mengakibatkan kematian begitu besar karena yang diserang adalah tenggorokan bukan paru-paru. Tetapi kita harus tetap waspada, tetap prokes ketat dan melakukan vaksinasi booster," ucap Ikfina.
Baca juga: Stasiun Kepanjen Malang Terapkan Wajib Vaksin Booster untuk Perjalanan Jauh
Ikfina juga melakukan sidak ke ruangan ASN untuk mencari pegawai yang belum menjalani vaksinasi ketiga atau booster.
"Pada umunya semua sudah booster, tapi ada yang belum karena kendala belum enam bulan dari vaksin kedua, juga ada sebagian tadi yang hamil serta lagi tidak enak badan. Tadi ada temuan pegawai belum vaksinasi kedua, ini harus diselesaikan agar SDM di Pemkab Mojokerto dalam kondisi kebal imunitas selama pandemi COVID-19. Apalagi saat ini banyak muncul varian baru," pungkasnya.