Rusak Gegara Dilalui Truk, Warga Tutup Jalan Penghubung 2 Desa di Banyuwangi

Kamis, 10 Feb 2022 14:54 WIB
Reporter :
Rony Subhan
Warga memasang tong agar truk pengangkut kayu tidak melintas di jalan desa. (Foto: Rony Subhan/jatimnow.com)

Banyuwangi - Jalan penghubung antar Desa Kebondalem dan Desa Ringintelu disegel warga. Penutupan jalan dilakukan lantaran truk pengangkut kayu dan pasir kerap melintas hingga menyebabkan kerusakan.

Jalan yang ditutup merupakan akses langsung ke jalan raya. Kendaraan berat yang melintas, membuat jalan bergelombang dan berlubang hingga bertahun-tahun.

Sapalin (56), salah seorang warga mengatakan, jalan yang ditutup merupakan milik keluarganya yang dihibahkan untuk kepentingan bersama.

Baca juga: Tanggapi Protes Warga Senden, Pemkab Trenggalek Siapkan Dana Rp1 M

Tak jauh dari lokasi penutupan, lanjut Sapalin, terdapat kantor milik Perhutani Banyuwangi Selatan dan dulunya ada tempat penimbunan kayu (TPK) Ringintelu.

“Kita bersama warga lain menutup jalan itu, tapi tidak tutup total masih bisa dilewati motor,” ujarnya, Kamis (10/2/2022).

Terpisah, Kepala Desa Kebondalem, Iksan (55) menjelaskan, penutupan jalan sudah dilakukan warga setempat hampir sebulan lamanya.

Berbagai cara sudah dilakukan tokoh masyarakat sekitar, termasuk dengan memfasilitasi mediasi dengan Perhutani, namun juga tak membuahkan hasil.

Baca juga: Warga Trenggalek Protes Jalan Rusak: Selamat Datang di Wisata Jeglongan Sewu

“Jalan itu ditutup warga sudah 1 bulan, alasan warga agar tidak lagi dilalui truk besar, baik truk pengangkut kayu maupun pengangkut pasir,” jelasnya.

\

“Sudah pernah mediasi, di Desa kami tapi sampai saat ini masih belum ada titik terang,” tambah Iksan.

Sementara itu, ADM Perhutani Banyuwangi Selatan Panca Putra Muda Sihite mengakui pihaknya pernah berdialog dengan warga, namun Perhutani keberatan lantaran warga menuntut jalanan dicor agar tak mudah rusak.

“Bagaimana saya harus setuju, mintanya warga jalan itu harus dicor seperti jalan tol. Ya nggak mungkin, harus berapa duit kita keluarkan,” jelasnya di kantor Perhutani Banyuwangi.

Baca juga: Proyek Desa Mrawan Diduga Asal-asalan, DPRD Jember Sebut Penghianatan

"Mending jalan milik kami yang saya perbaiki, dari pertigaan itu ke timur milik Perhutani, tapi kita tidak semena-mena begitu. Ya masih kita pikirkan jalan keluarnya biar warga tidak tersinggung,” terangnya.

Panca menyebut, truk pengangkut kayu tak sering melintas di jalan penghubung desa yang ditutup warga.

"Truk pengangkut kayu kita, jika saya kalkulasi sehari melalui jalan itu hanya kurang lebih hanya 1 sampai 2 truk saja,” pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Banyuwangi

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler