Keluarga di Mojokerto Diteror Orderan Fiktif, Karangan Bunga hingga Batu Nisan

Senin, 21 Feb 2022 09:17 WIB
Reporter :
Achmad Supriyadi
Jalan Dusun Ngrambut, Desa Padangasri, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. (Arda for jatimnow.com)

Mojokerto - Kasipah, warga Dusun Ngrambut, Desa Padangasri, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto menjadi korban orderan fiktif.

Dirinya menerima orderan fiktif berupa lemari yang diantar memakai truk. Anaknya, Yusuf juga mendapat orderan palsu itu berupa bahan bangunan seperti semen, rangka besi, keramik, genting.

Selain bahan bangunan dan lemari, alat elektronik kayak kulkas. Tak hanya itu, keluarganya juga mendapat orderan fiktif sedot wc sampai karangan bunga serta batu nisan.

Baca juga: Pj Wali Kota Mojokerto Tinjau Lokasi Banjir, Beri Bantuan Warga Terdampak

"Kata yang mengantarkan kulkas itu surprise buat ulang tahun," kata Kasipah menirukan ucapan orang yang mengantar, Senin (21/2/2022).

Ia menambahkan, orderan fiktif itu datang selama tiga hari berturut-turut dan datang dari Mojokerto, Surabaya, sampai Malang.

"Terakhir itu genting satu truk, datang dari Surabaya. Katanya mereka kirim setelah dibayar, tapi dicek lagi ternyata struk pembayarannya itu palsu," terangnya.

Kasipah menjelaskan, keluarganya merasa syok karena ada pesanan palsu karangan bunga kematian atas nama ibunya dan batu nisan.

Baca juga: Tim Futsal Putri SMAN 2 Mojokerto Juara AXIS Nation Cup 2024

Semua orderan fiktif olah oknum yang tdiak bertanggung jawab itu dikembalikan ke toko masing-masing setelah diklarifikasi jika pihak keluarga tidak memesan barang-barang tersebut.

\

"Semuanya kembali tidak kita bayar wong bukan kita yang pesan," jelasnya.

Menurut Yusuf, karangan bunga kematian itu datang ke rumahnya lebih dari lima kali. Aksi teror orderan palsu itu membuat pikiran keluarganya sedikit terguncang.

Baca juga: Pembangunan Ponpes Al Amin Mojokerto, Pjs Bupati Beri Pesan Soal Ini

"Sekarang kita agak khawatir (takut) kalau ada tamu ke sini. Sampai tetangga-tetangga ikut nyegat truk di depan gang kalau mau kirim ke sini, biar langsung balik saja," tuturnya.

Namun Kasipah tidak melapor ke pihak kepolisian dengan adanya teror orderan palsu itu meski membuat keluarganya tidak merasa tenang.

"Tidak, kita anggap sudah selesai. Sekarang (kemarin siang) sudah gak ada kiriman lagi," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Mojokerto

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler