Surabaya - Meski pandemi Covid-19 masih belum berakhir, para pelaku usaha menyatakan optimismenya bahwa perekonomian akan mulai pulih dan terus bertumbuh. Bahkan mereka mengendus banyaknya peluang usaha yang bisa dikembangkan ke depan.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid. Menurutnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi pada 2021 dan harapan pertumbuhan PDB 2022 yang diharapkan tumbuh diangka 5,5 persen dapat mendorong sejumlah prospek bisnis di berbagai sektor.
"Jadi dengan segala outlook yang ada ke depannya, kami juga harus mengatakan dengan apa yang diproyeksikan bahwa sektor jasa kesehatan masih memiliki prospek yang bagus di 2022," kata Arsjad Rasjid dalam rilisnya, Senin (21/3/2022).
Baca juga: Tekad HIPMI Gresik Bangun Ekosistem Kewirausahaan Berkelanjutan
Sektor lainnya yang masih memiliki prospek bagus adalah sektor informasi dan komunikasi hingga industri pengolahan.
"Kami lihat di 2022 berbagai kemajuan di bidang teknologi digital e-commerce finansial teknologi digital banking, digital health dan juga salah satu lainnya adalah manufaktur (pergudangan), fintech, semua memiliki prospek luas bagi semua kalangan. Momen di 2022 juga harus menjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan segala peluang yang ada di masa pandemi," jelas Rasjid.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan ada empat parameter kunci bisnis berkelanjutan yang dapat digunakan semua jenis usaha.
"Saat ini penting sekali kita memetakan posisi pada saat ini dan ke depannya. Ada 4 parameter kunci bisnis atau kapabilitas yang dapat dilakukan berbagai jenis usaha. Yaitu bersiap untuk melakukan transformasi digital," jelas Erick Thohir.
Selanjutnya, kembali berkaitan dengan teori ekonomi. Pelaku usaha harus peka terhadap nilai dan dinamika pasar. Sedangkan saat ini, kondisi pandemi membuat terjadinya gonjang-ganjing rantai pasok yang mengakibatkan keseimbangan sumber daya alam atau komoditas tentu yang terlihat akan terus meningkat sampai 2030.
"Tapi kita harus sepakat bahwa jangan pernah takut. Perekonomian Indonesia terus tumbuh, sumber daya alam Indonesia pun juga sangat kuat dengan adanya hilirisasi serta ekonomi digital yang sangat besar akan terus tumbuh," paparnya.
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai, sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang eksis di masa pandemi. Untuk itu, dukungan pembiayaan dalam hal ini Kredit Usaha Rakyat (KUR), perlu ditingkatkan agar UMKM naik kelas.
Baca juga: Mantan Ketua HIPMI Trenggalek Siap Ramaikan Bursa Pilkada 2024
"Pak Erick, tadi mereka sampaikan, kurang itu kalau KUR," ujar Bahlil dalam sambutannya pada acara Forum Dialog Bisnis - Sidang Dewan Pleno BPP HIPMI 2022 yang turut dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan pejabat tinggi lainnya.
Menurut Bahlil, seharusnya KUR untuk para pelaku usaha bisa ditambahkan agar mereka lebih cepat untuk berkembang menjadi UMKM yang naik kelas. Sebab ketika UMKM naik kelas, tentunya akan menambah juga jumlah lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
Diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh tingkat konsumsi masyarakat, bukan dari investasi. Jadi ketika banyak masyarakat yang sudah memiliki penghasilan, tentunya akan meningkatkan juga konsumsi di masyarakat. Bahlil pun berharap dengan meningkatnya jumlah KUR yang diberikan, bisa menjadi sebuah pijakan untuk para UMKM naik satu tingkat dari yang sebelumnya kelas menengah.
"Syarat negara maju yang keluar dari pendapatan menengah, syarat PDB atau perkapitanya US$10 ribu. Sedangkan Indonesia baru memiliki pendapatan sekitar US$4 ribu. Untuk menciptakan ke sana harus menciptakan tenaga kerja," tandas Bahlil.
Sedangkan Ketua Umum BPD HIPMI Jatim Rois Sunandar Maming menambahkan, banyak peluang usaha menjanjikan yang bisa dikembangkan pengusaha muda. Kebijakan pemerintah khususnya dalam pemulihan ekonomi, menumbuhkan banyak pengusaha-pengusaha muda dan UMKM baru yang kreatif.
Baca juga: BPC Hipmi Kota Kediri Gelar Diklat, Dorong Lahirnya Pengusaha Baru
Rois pun mendorong para pengusaha muda dan calon pengusaha untuk melirik sektor industri ekonomi kreatif. Dia menyebut ekonomi kreatif mampu menjadi industri penting untuk menopang perekonomian bangsa perlu diberikan insentif.
"Jika ekonomi kreatif ini kita fokuskan, kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia juga bisa meningkat. Sehingga dapat menciptakan produk lokal berkualitas yang berdaya saing tinggi," ujarnya.
Dengan ekonomi kreatif, banyak sekali dampak yang akan tercipta. Yaitu membuka lapangan pekerjaan baru dan menekan angka pengangguran.
"Selain membuka lapangan pekerjaan, industri ini menciptakan pola pikir pengusaha menjadi kreatif. Kita terus mendorong sektor industri kreatif termasuk UMKM, dan kami optimis bisa membantu pemulihan ekonomi nasional," pungkas Rois.