Sidoarjo - Maret 2022 menjadi momentum kebangkitan ekonomi rakyat Indonesia, setelah kasus harian Covid-19 mengalami penurunan dan cenderung melandai. Merespons hal itu, tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan berbagai upaya percepatan ekonomi. Salah satunya dilakukan di Kampung Bebek, Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo, dengan menggandeng kelompok sumber pangan yang diketuai Nur Hidayat.
Pemilihan mitra kelompok sumber pangan didasari riset yang dilakukan tim pengabdi beberapa waktu lalu. Hasilnya ditemukan ada berbagai permasalahan yang dialami mitra dalam hal ongkos produksi yang tinggi dan jangkauan pemasaran yang rendah.
Menurut ketua pengabdi yang juga dosen Ilmu Komunikasi Umsida Ferry Adhi Dharma, ada potensi lebih yang bisa ditawarkan kepada mitra untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Yakni, membuat desa wisata edukasi pembuatan telur asin dan ternak bebek karena ada dalam muatan lokal kurikulum sekolah.
Baca juga: 1500 Civitas Akademika Ikuti Sosialisasi Bahaya Narkoba di Sidoarjo
"Jadi ke depan, kami akan buat skema desa wisata di sini. Peternak dapat membuka dan mengedukasi pengunjung soal bagaimana beternak bebek petelur. Nah, produk dari pembuat atau perajin telur asin dapat menjadi semacam oleh-oleh dan menjajakan produk khas dari kampung. Kami ingin semua bersinergi gotong-royong bareng," papar Ferry dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (5/4/2022).
Baca juga: Umsida Gelar Aksi Bela Palestina di Sidoarjo, Serentak dengan 171 Kampus
Selain bisa mendapatkan keuntungan materi secara langsung, inisiasi wisata edukasi juga dapat memudahkan kelompok sumber pangan dalam hal branding produk. Syahrul Ardiansyah (34) sebagai anggota pengabdian menambahkan, perlu juga merancang strategi jitu seperti membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan sekolah-sekolah dan memperhatikan konsep edukasi agar sekolah dan siswa yang berkunjung ingin kembali lagi untuk berwisata. Hal itu disampaikan Syahrul dalam acara sosialisasi perancaangan wisata edukasi di Desa Kebonsari yang dihadiri 18 anggota kelompok sumber pagan dan tokoh masyarakat.
"Langkah-langkah konkret yang saat ini dikerjakan adalah membuat brosur wisata, setting Sumber Daya Manusia (SDM) pengembang wisata edukasi kampung bebek, membuat materi audio visual sesuai jenjang pendidikan sekolah sasaran, dan membuat MoU," terang Syahrul.
Baca juga: Gandeng Forwas Institute dan Tjiwi Kimia, Umsida Gelar Diskusi Presenter Sosial Media di Sidoarjo
Ketua kelompok sumber pangan Nur Hidayat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Umsida yang telah bersedia membantu kelompok sumber pangan Desa Kebonsari. Nur berharap dengan adanya wisata edukasi, semua masyarakat Desa Kebonsari dapat memperoleh manfaat ekonomi secara langung. Terutama pada kelompok peternak, pengasin, maupun keduanya, yang saat ini masih bangkit dari pandemi.