Malang - Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran sudah banyak menciptakan lulusan-lulusan sukses baik di dunia pendidikan maupun dunia perpolitikan. Namun, ternyata ada rahasia khusus yang mampu menciptakan lulusan berkualitas.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran, KH Nasihudin Kozhin mengatakan salah satunya ada puasa Senin-Kamis.
"Tidak hanya diajarkan salat fardhu yang wajib itu, tapi juga diwajibkan salat berjamaah, puasa Senin-Kamis, serta kegiatan-kegiatan yang mengasah diri yang lain," tuturnya, Sabtu (9/4/2021).
Baca juga: Drama Kolosal Resolusi Jihad di Surabaya Bikin Merinding
Bahkan, Bupati Malang, Muhammad Sanusi semasa mondok juga diwajibkan berpuasa Senin-Kamis oleh pendiri pondok yaitu KH Yahya Sabrowi.
"Bukan hanya Pak Sanusi, semua santri memang dididik oleh Kiai Yahya, salah satunya dengan cara puasa Senin-Kamis. Karena puasa ini adalah salah satu cara untuk melatih kontrol diri," bebernya.
Menurutnya, KH Yahya memang selalu menanamkan jiwa khidmat kepada para santrinya, jiwa yang siap melayani umat dalam segala hal.
"Misalnya kalau ada yang mampu dalam hal akademik, mengabdi kepada masyarakat dengan cara menjadi guru. Kalau ada yang memiliki kelebihan baca Alquran, minimal bisa mengaji di musala. Kalau ada yang memiliki kemampuan menjadi pemimpin, itu memang disiapkan menjadi pemimpin," jelasnya.
Baca juga: Ratusan Alumni Ponpes Bata-Bata dan Banyuanyar Dukung Santri Pimpin Jember
"Oleh karena itu ada yang menjadi kepala desa, ada yang menjadi anggota dewan, termasuk Pak Sanusi itu menjadi Bupati Malang. Dulu Pak Sanusi kan sebelum menjadi bupati, masih menjadi anggota dewan dulu," sambungnya.
Selain itu, para santri biasanya juga mendapatkan tugas menurunkan pasir atau kayu bakar dari truk. Ternyata hal ini memiliki filosofi tersendiri bagi mindset para santri.
"Biasanya ada bantuan berupa pasir atau kayu bakar, jadi kadang ada orang dari gunung itu datang ke sini bawa pasir atau kayu bakar satu truk, itu nanti yang menurunkan santri. Jadi kiai menyuruh santri menurunkan material itu, sehingga nilai filosofisnya agar siap mengabdi," ungkapnya.
"Sehingga nilai filosofisnya agar para santri siap mengabdi memberikan yang terbaik dan berguna bagi orang lain," imbuhnya.
Baca juga: Santri Digitalpreneur di Banyuwangi, Menparekraf: Potensi Ekrafnya Lengkap
Selain itu, para alumnus yang sukses setelah lulus juga diberikan kesempatan untuk memberikan motivasi kepada para santri yang masih menempuh pendidikan.
"Bukan hanya Pak Bupati, sebelumnya banyak alumni menjadi tokoh sudah diberikan kesempatan untuk memberikan pesan-pesan kepada para santri. Dulu sekitar tahun 95-an ada alumni sudah menjadi tokoh pendiri pesantren atau pengasuh pondok itu diberikan kesempatan untuk memberikan pesan kepada anak-anak. Lalu tahun 2000an ada alumni yang menjadi anggota dewan, itu juga diberikan untuk memotivasi para santri," tuturnya.
"Dan tentunya yang terakhir ini Pak Sanusi menjadi Bupati Malang itu menjadi motivasi agar anak-anak tahu dan yakin bahwa saya belajar di sini ini tidak percuma. Meskipun kegiatan hanya seperti ini, itu toh bisa menjadi bukti bahwa membuat seseorang menjadi bupati," pungkasnya.