Malang - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya bakal menggelar unjuk rasa di seputar Jalan Tugu, Balai Kota Malang, dan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (12/4/2022). Aksi tersebut dalam rangka penolakan wacana penundaan Pemilu 2024. Petugas keamaan sudah bersiap mengawal jalannya unjuk rasa. Termasuk melakukan rekayasa lalu lintas agar masyarakat tidak terjebak macet.
"Rekayasa lalin dilakukan agar tidak terjadi kemacetan selama berlangsungnya kegiatan unjuk rasa tersebut," ungkap Kasat Lantas Polresta Malang Kompol Yoppi Anggi Khrisna.
Beberapa arus lalu lintas dialihkan. Misal, pengendara yang akan melintas di Jalan Tugu dijadikan satu arah. Kemudian jalan menuju Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Malang tutup total.
Baca juga: Ratusan Massa Demo KPU dan Bawaslu Jember, Indikasi Kecurangan di 31 Kecamatan
"Kemungkinan besar hanya di situ saja. Kalau arus lain tidak ada. Tapi kondisional melihat masih melihat situasi nantinya," urainya.
Baca juga: Nelayan Bangkalan Tuntut Ganti Rugi Petronas karena Hasil Tangkapan Berkurang
Agar lalu lintas lancar, Polresta Malang menurunkan 20 anggotanya untuk berjaga di setiap titik-titik yang akan dilewati pengunjuk rasa.
"Imbauan saya, masyarakat menghindari ruas Jalan Tugu. Karena biasanya ada penumpukan kendaraan," pesan Yoppi.
Baca juga: Buruh PDP Kahyangan Jember Minta Direksi Dicopot, Dinilai Cuma Numpang Makan
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan menegaskan pihaknya sudah menyiapkan total 873 personel untuk mengamankan unjuk rasa BEM Malang Raya. Petugas dilengkapi dengan beberapa kendaraan seperti water canon dan sebagainya.
"Antara lain dari Polresta Malang Kota 328 anggota, Polres Malang 80 anggota, Polres Batu 55 anggota, Brimob 120 anggota, Kodim 0833 Kota Malang 200 anggota, Satpol PP Kota Malang 60 anggota, dan Dishub 30 anggota. Semoga nanti unjuk rasa berjalan aman dan kondusif," tutupnya.