Jombang - Salah satu aparatur sipil Negara (ASN) dari Dinas PUPR Kabupaten Jombang, mengalami luka di kepala diduga menjadi korban perampokan saat menjaga excavator di Dusun/Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito.
Peristiwa itu dialami Mualim (45) pada Senin (11/4/2022) malam. Selain mengalami luka pada bagian kepala, satu unit handphone miliknya raib dirampas para pelaku.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Jombang, Sultoni menjelaskan bahwa korban merupakan salah satu ASN di UPT PSDA Kecamatan Kesamben.
Baca juga: Video: Komplotan Rampok Modus Kempes Ban di Tulungagung Ditangkap Polisi
"Kejadiannya Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB," terang Sultoni, Kamis (14/4/2022).
Menurut Sultoni, kejadian itu bermula saat korban Mualim mendapat jadwal piket bersama rekannya Rendra Lestyono. Keduanya bertugas menjaga excavator long arm di Desa Madiopuro yang tengah digunakan untuk normalisasi sungai.
"Sekitar pukul 22.00 WIB, korban dan rekannya ini sampai di sana. Lokasinya Jembatan Tenggor itu ke arah selatan," ungkapnya.
Selang setengah jam kemudian, sambung Sultoni, korban berpisah dengan temannya, lantaran keduanya sepakat bergiliran jaga.
"Rendra tetap di selatan menjaga excavator, sementara Mualim beristirahat di pos yang tak jauh dari Jembatan Tenggor," jelas dia.
Namun, baru saja tidur, korban mendengar suara kendaraan berhenti di Jembatan Tenggor. Beberapa saat kemudian, terdengar juga langkah beberapa orang berlari dan berteriak.
Baca juga: Komplotan Rampok Modus Kempes Ban di Tulungagung Ditangkap Polisi
Secara tiba-tiba, imbuh Sultoni, korban diserang saat tidur. Dia dipukuli para pemuda yang tidak dikenal.
"Ada lima orang yang menyerang. Menurut korban, mereka terlihat masih berusia remaja. Hanya satu yang terlihat cukup berumur. Para pelaku ini juga membawa kayu saat itu," terang dia.
Tak hanya menyerang korban, para pemuda tidak dikenal ini juga merampas handphone korban. Korban sempat berupaya melakukan perlawanan. Namun, beberapa saat kemudian para penyerangnya kabur dan menaiki tiga motor.
"Korban sempat mengejar dengan kondisi luka dan meminta pertolongan. Namun akhirnya kehilangan jejak setelah sampai di perempatan Sedamar," bebernya.
Baca juga: Ini Penampakan Outfit ASN Ponorogo Sambut Hari Santri Nasional
Akibat penyerangan itu, korban mengalami luka robek di bagian pelipis juga kepala bagian belakang. Warga Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung itu, terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas Sumobito dan mendapat 8 jahitan.
"Korban juga sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Sumobito," tambah dia.
Sementara Kapolsek Sumobito, AKP M Amin membenarkan kejadian itu. Amin menyebut, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada korban dan tengah menyelidiki kasusnya itu.
"Korban melapor usai kejadian dan sempat kita antarkan ke puskesmas untuk mendapat perawatan. Terkait identitas penyerang, kita masih melakukan penyelidikan," tegas dia.